kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

BI ganti sistem kliring dengan BI Fast Payment pada tahun ini


Senin, 05 April 2021 / 11:20 WIB
BI ganti sistem kliring dengan BI Fast Payment pada tahun ini
ILUSTRASI. BI ganti sistem kliring dengan BI Fast Payment pada tahun ini


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Bank Indonesia (BI) pada tahun ini akan meluncurkan BI fast payment system untuk pembayaran ritel. Nantinya, ini akan menggantikan sistem kliring nasional BI (SKNBI).

BI fast payment yang diluncurkan akan 24/7, real time, untuk real time payment. Menggantikan sistem kliring nasional BI,” tegas Gubernur BI Perry Warjiyo, Senin (5/4) dalam pembukaan Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI).

BI Fast Payment ini merupakan modernisasi dari SKNBI dan sejalan dengan blueprint Sistem Pembayaran Indonesia pada tahun 2025 yang dirancang oleh bank sentral.

Dengan adanya BI Fast Payment ini, Perry berharap bisa mempercepat penyelesaian transaksi digital hanya dalam hitungan detik, selalu beroperasi, dan real time.

Baca Juga: BI Tahan Lagi Suku Bunga Acuan, Ini Lima Langkah untuk Mendorong Pemulihan Ekonomi

Untuk itu, Perry juga sudah bekerja sama dengan industri perbankan serta asosiasi untuk terus mendorong transformasi digital ini, termasuk dalam mendorong terus digitalisasi di perbankan.

“Kami akan terus mendorong, bagaimana nantinya digitalisasi bank ini bisa tersambung dengan e-commerce maupun marketplace dengan standardisasi,” tandas Perry.

Ke depan, dengan adanya FEKDI, Perry berharap mampu meningkatkan kinerja perdagangan e-commerce. Bahkan di tahun ini, bank sentral memerkirakan perdagangan e-commerce akan mencapai Rp 337 triliun atau tumbuh 33%.

Pun dengan uang elektronik digadang mampu tumbuh 32% menjadi Rp 266 triliun pada tahun 2021. Digital banking juga diperkirakan akan naik dari Rp 27.000 triliun menjadi Rp 32.200 triliun atau tumbuh 32% pada tahun 2021.

Selanjutnya: Berlaku mulai 18 Agustus, BI tetapkan jadwal operasional dan layanan publik yang baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×