kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

BI catat penyaluran kredit naik, uang beredar juga turut naik


Senin, 25 Oktober 2021 / 20:45 WIB
BI catat penyaluran kredit naik, uang beredar juga turut naik
ILUSTRASI. BI catat penyaluran kredit naik, uang beredar juga turut naik


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada bulan September 2021 terpantau meningkat dari Agustus 2021. Bank Indonesia (BI) mencatat, posisi M2 pada bulan laporan sebesar Rp 7.287,3 triliun, atau naik dari Agustus 2021 yang sebesar Rp 7.198,9 triliun.

Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi, BI, Erwin Haryono mengatakan, berdasarkan faktor yang memengaruhi, peningkatan M2 pada September 2021 terutama dipengaruhi oleh akselerasi penyaluran kredit, sehingga uang yang beredar juga turut ikut naik.

Tercatat kredit yang disalurkan oleh perbankan pada September 2021 mengalami akselerasi. Penyaluran kredit pada periode tersebut sebesar Rp 5.639,4 triliun atau tumbuh 2,0% year on year (yoy). Pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yakni 1,0% yoy.

“Akselerasi pertumbuhan kredit terjadi pada debitur perorangan dan korporasi. Kredit kepada perorangan pada September 2021 meningkat 5,1% yoy, dari sebelumnya 4,7% yoy. Sementara itu, kredit kepada korporasi mencatat perbaikan meskipun masih mengalami pertumbuhan negatif 0,4% yoy,” kata Erwin dalam laporannya, Senin (25/10).

Baca Juga: Likuiditas perekonomian naik, berikut faktor yang memengaruhi

Berdasarkan jenis penggunaan, peningkatan penyaluran kredit pada September 2021 terjadi pada seluruh jenis penggunaan, baik Kredit Investasi (KI), Kredit Modal Kerja (KMK), dan Kredit Konsumsi (KK).

Kredit Investasi pada September 2021 masih mencatat kontraksi tipis sebesar -0,03% yoy, membaik dibandingkan kontraksi pada bulan sebelumnya yakni -1,0% yoy. Perbaikan terebut, kata Erwin, ditopang oleh membaiknya kredit investasi pada sektor industri pengolahan serta pertambangan dan komunikasi.

Sementara itu, terkait Kredit Investasi sektor industri pengolahan masih tercatat kontraksi sebesar -0,8% yoy pada September 2021, membaik dibandingkan kontraksi bulan sebelumnya yakni -1,8% yoy.

“Membaik ini terutama pada kredit yang disalurkan untuk sub sektor Industri Minyak Goreng dari Kelapa Sawit Mentah di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah,” jelas Erwin.

Sementara itu, Kredit Investasi pada sektor pertambangan dan Penggalian pada September 2021 meningkat 15,9% yoy, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya khususnya Pertambangan Minyak dan Gas Bumi di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Lebih lanjut, untuk KMK pun tercatat tumbuh meningkat dari 1,0% yoy pada Agustus 2021 menjadi 2,6 yoy pada September 2021. Peningkatan ini tercatat pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran (PHR), juga konstruksi. KMK sektor PHR pada September tercatat tumbuh 3,7% yoy, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 3,0% yoy. Peningkatan terutama terjadi pada KMK perdagangan dalam negeri berada di DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Baca Juga: Didorong penyaluran kredit, jumlah uang beredar capai Rp 7.287,3 triliun


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×