kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI bunyikan alarm untuk utang swasta


Selasa, 08 April 2014 / 17:22 WIB
BI bunyikan alarm untuk utang swasta
ILUSTRASI. Ini dia cara menggoreng ikan dengan minyak anti meletup serta beberapa cara kurangi minyak berlebih (dok/Asian Inspiration)


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) melihat porsi utang luar negeri swasta akan terus meningkat tajam. Maka dari itu, otoritas moneter ini kembali mengimbau perusahaan swasta untuk berhati-hati dalam berutang.

Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) bulanan BI pada hari ini (8/4) mengungkapkan, BI akan memperkuat bauran kebijakan moneter dan makroprudensial serta meningkatkan koordinasi dengan pemerintah dalam pengendalian inflasi dan defisit transaksi berjalan serta pengelolaan Utang Luar Negeri (ULN), khususnya ULN swasta.

"Akhir-akhir ini pertumbuhan (utang) swasta sangat cepat," ujar Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara dalam konferensi persnya di Jakarta, Selasa (8/4).

BI mencatat, ULN swasta pada akhir tahun 2013 sebesar US$ 140,51 miliar. Kemudian pada Januari 2014 naik menjadi US$ 14,35 miliar. Porsi utang swasta ini mengalahkan utang pemerintah yang pada posisi akhir Januari 2014 sebesar US$ 118,88 miliar.

Menurut Tirta, kalau utang swasta ini dibiarkan melaju terlalu cepat, maka perlu ada sumber-sumber pembiayaan untuk melunasi utang. Sumber tersebut yang dalam bentuk valuta asing (valas) tentu harus dibayar pula dalam bentuk valas.

Pendapatan valas baru bisa didapat kalau melakukan aktivitas ekspor. "Sedangkan ekspor kita belum kuat," tandas Tirta. Ketakutannya bisa terjadi gagal utang apalagi terhadap utang swasta yang tidak dilindung nilai alias hedging.

Meskipun BI mengakui mewaspadai utang swasta, namun pihak BI sendiri belum memikirkan instrumen apa yang bisa dibuat untuk mengantisipasi utang swasta yang terus tumbuh ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×