kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -10.000   -0,51%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

BI buka peluang inflasi 2016 di bawah 3%


Senin, 26 Desember 2016 / 12:57 WIB
BI buka peluang inflasi 2016 di bawah 3%


Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Inflasi Desember hingga saat ini masih terjaga. Hal tersebut tercermin dari survei harga mingguan yang dilakukan oleh Bank Indonesia bahwa hingga pertengahan bulan ini, inflasi masih berada di bawah 0,5%.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, hingga pekan kedua, inflasi bulan ini masih berada di sekitar angka 0,2%. Angka tersebut memang lebih tinggi dibanding hasil survei pada pekan pertama lalu yang tercatat 0,18%.

Dengan perkembangan tersebut, Mirza membuka peluang inflasi akhir tahun ini berada di bawah 3% year on year (YoY). Sebab lanjut Mirza, pada inflasi akhir bulan November 2016 yang tercatat sebesar 2,79% YoY.

"Tetapi kami tidak mau terburu-buru menyimpulkan karena belum selesai akhir Desember," kata Mirza akhir pekan lalu. BI sendiri lanjutnya, memperkirakan inflasi akhir tahun ini berada di kisaran 3%-3,2% YoY, lebih rendah dari inflasi tahun lalu yang tercatat 3,35% YoY.

Usai rapat dewan gubernur (RDG) 15 Desember lalu, Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara menyampaikan, inflasi inti tahun ini juga akan terjaga. Hal tersebut ditopang oleh masih terbatasnya permintaan domestik, terkendalinya ekspektasi inflasi, dan menguatnya nilai tukar rupiah.

Lebih lanjut menurut Tirta, harga yang diatur pemerintah (administered prices) tercatat deflasi didukung oleh rendahnya harga energi. Di sisi lain, tekanan inflasi volatile food meningkat terutama didorong adanya gangguan pasokan, yang antara lain terkait faktor cuaca.

Terkait hal ini, tak hanya BI, pemerintah dan Badan Pusat Statistik (BPS) pun menyoroti tekanan harga pada komoditi cabai merah dan bawang merah.

Namun demikian, berdasarkan data Harga Kebutuhan Pokok Nasional Kementerian Perdagangan, harga cabai merah keriting, cabai merah biasa dan bawang merah cenderung menurun. Harga cabai merah keriting pada 1 Desember 2016 tercatat sebesar Rp 49.490 per kilo gram (kg), turun menjadi Rp 43.990 per kg pada 23 Desember 2016.

Sementara harga cabai merah biasa pada 1 Desember 2016 tercatat sebesar Rp 46.970 per kg, turun menjadi Rp 41.290 per kg pada 23 Desember 2016. Sedangkan harga bawang merah pada 1 Desember 2016 tercatat sebesar Rp 41.110 per kg, turun menjadi Rp 38.820 per kg.

Justru harga daging sapi, daging ayam, dan telur ayam cendeung meningkat. Pada 1 Desember 2016 masing-masing tercatat sebesar Rp 113.810 per kg, Rp 29.700 per kg, dan Rp 22.070 per kg. Namun pada 23 Desember harga ketiganya naik masing-masing menjadi Rp 114.720 per kg, Rp 32.150 per kg, dan Rp 24.340 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×