kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   23.000   1,23%
  • USD/IDR 16.424   4,00   0,02%
  • IDX 7.156   61,65   0,87%
  • KOMPAS100 1.042   11,99   1,16%
  • LQ45 813   10,32   1,29%
  • ISSI 224   1,28   0,58%
  • IDX30 424   4,95   1,18%
  • IDXHIDIV20 505   2,98   0,59%
  • IDX80 117   1,42   1,22%
  • IDXV30 119   0,29   0,25%
  • IDXQ30 139   1,52   1,11%

BI bidik negara-negara di kawasan ini untuk kerja sama local currency settlement


Rabu, 08 September 2021 / 17:43 WIB
BI bidik negara-negara di kawasan ini untuk kerja sama local currency settlement
ILUSTRASI. BI bidik negara-negara di kawasan ini untuk kerja sama local currency settlement


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) sudah memiliki kerja sama penggunaan mata uang lokal dalam transaksi perdagangan dan investasi atau local currency settlement (LCS) dengan 4 negara, yaitu Malaysia, Thailand, Jepang, dan China. 

Namun, Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Internasional BI Doddy Zulverdi mengatakan, BI masih akan terus menambah daftar negara yang akan digaet untuk bangun kerja sama ini. 

Apalagi, kerja sama LCS ini digadang akan menjaga pergerakan nilai tukar rupiah, karena dengan demikian nilai tukar rupiah tidak bergantung pada satu mata uang kuat. 

“Dengan cakupan ekonomi yang luas sementara kerja sama LCS masih terbatas, maka kami berupaya memperluas agar tujuan akhir dapat tercapai,” ujar Doddy, Rabu (8/9) via video conference. 

Baca Juga: BI bantah ada perlakuan khusus untuk China dalam transaksi local currency settlement

Doddy menambahkan, kriteria negara yang akan dijajaki untuk skema kerja sama ini adalah negara yang memiliki hubungan ekonomi yang erat dengan Indonesia. Seperti perdagangan, remitansi tenaga kerja, investasi, jasa perjalanan, dan lain-lain. 

Dalam hal ini, BI mulai membidik beberapa negara mitra di kawasan Asia Tenggara. Bahkan, BI juga mulai mencoba bernegosiasi dengan negara-negara di Asia Selatan, Asia Timur, dan bahkan negara di kawasan Asia Timur Tengah. 

Namun, hingga saat ini, Doddy masih enggan dalam menyebutkan negara mana saja yang sudah diajak bicara oleh bank sentral. 

“Kami belum bisa jelaskan eksplisit negara mana yang sudah kami hubungi. Pokoknya, kami sedang perluas dan fokus negara kawasan yang memiliki hubungan barang dan jasa serta investasi yang besar,” tandasnya. 

Selanjutnya: BI: Kerja sama LCS bisa digunakan untuk transaksi ritel di sektor pariwisata

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×