kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.934.000   -11.000   -0,57%
  • USD/IDR 16.341   27,00   0,17%
  • IDX 7.544   12,60   0,17%
  • KOMPAS100 1.047   -4,04   -0,38%
  • LQ45 795   -5,29   -0,66%
  • ISSI 252   0,56   0,22%
  • IDX30 411   -3,03   -0,73%
  • IDXHIDIV20 472   -7,09   -1,48%
  • IDX80 118   -0,54   -0,46%
  • IDXV30 121   -0,69   -0,57%
  • IDXQ30 131   -1,32   -1,00%

BI Berharap Perang Tarif Dagang Tak Ganggu Aliran DHE ke Indonesia


Kamis, 24 Juli 2025 / 17:09 WIB
BI Berharap Perang Tarif Dagang Tak Ganggu Aliran DHE ke Indonesia
ILUSTRASI. Bank Indonesia (BI) berharap perang tarif dagang global, khususnya dari negara mitra utama ekspor Indonesia, tidak menghambat aliran Dana Hasil Ekspor (DHE)


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Bank Indonesia (BI) berharap perang tarif dagang global, khususnya dari negara mitra utama ekspor Indonesia, tidak menghambat aliran Dana Hasil Ekspor (DHE) ke dalam negeri. 

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas BI Erwin Gunawan Hutapea mengungkapkan, transaksi harian DHE di pasar domestik bertambah US$ 1 miliar sejak dipebolehkannya konversi mata uang ke rupiah, dan sebaliknya.

"Dengan kesepakatan tarif dagang dengan Amerika Serikat (AS) yang turun dari 32% ke 19%, kita berharap mudah-mudahan nanti supply dari DHE ini di pasar valas domestik kita, akan tetap bertahan. Bahkan kita harapkan terus meningkat," ungkap Erwin kepada Kontan, dalam Taklimat Media BI, Kamis (24/7/2025).

Baca Juga: Kebijakan Baru DHE SDA Belum Nendang Kerek Cadangan Devisa, Ini Penyebabnya

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Firman Mochtar menambahkan, setoran DHE dari para eksportir sampai saat ini masih tetap besar seiring dengan perkembangan ekspor, dan diharapkan terus bertambah nilai dan transaksinya untuk memperkuat tambahan suplai dollar ke dalam negeri.

"Bahkan yang menjadi perkembangan positif, konversi dari DHE itu juga meningkat, jadi duit yang diterima itu ditukarkan ke dalam rupiah. Kalau duitnya ditukarkan berarti ada tambahan suplai dolar," ungkap Firman.

Firman melanjutkan, dengan suplai dollar yang bertambah, maka permintaan target rupiah terus meningkat, sehingga juga mendorong penguatan kurs rupiah. 

Selanjutnya: Saham TOBA Ditutup Naik 0,95% Kamis 24 Juli, Nilai Transaksi Capai Rp 347,30 Miliar

Menarik Dibaca: 100 Anak Muda ASEAN Siap Laksanakan Proyek Sosial Lintas Negara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×