Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menegaskan program makan bergizi gratis (MBG) tetap berjalan meskipun ada desakan untuk moratorium atau penghentian sementara menyusul banyaknya kasus keracunan.
Dadan menegaskan bahwa arahan dari Presiden Prabowo Subianto MBG harus dipercepat. Pasalnya, banyak anak dan ibu di daerah yang menanyakan terkait kelangsungan program ini.
"Sesuai perintah presiden kegiatan MBG tetap dilakukan percepatan karena banyak anak, orang tua tanya kapan menerima MBG," katanya dalam Konferensi Pers Penanggulangan KLB Program MBG, di Kantor Kemenkes, Kamis (2/9/2025).
Baca Juga: BGN: 10.012 Dapur Program Makan Bergizi Gratis Terbentuk per 1 Oktober 2025
Dadan juga menegaskan pihaknya tidak menghentikan program MBG, kecuali perintah itu dikeluarkan langsung oleh Kepala Negara.
"Di luar perintah itu saya tetap melaksanakan kecuali presiden mengeluarkan perintah lagi," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) meminta Komisi IX DPR RI agar mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk menghentikan program MBG.
“Ini rekomendasi dari kami, kami tujukkan langsung kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo. Melalui forum yang sangat terhormat ini di depan Bapak Ibu anggota Komisi IX DPR RI, tolong wakilkan kami untuk sampaikan ini kepada Bapak Prabowo,” ujar Koordinator Program dan Advokasi JPPI, Ari Hadianto, dalam RDPU bersama Komisi IX DPR, Senin (22/9/2025).
Ari mengatakan keselamatan anak-anak harus diutamakan dibanding ambisi politik maupun target program yang ditetapkan.
Baca Juga: Badan Gizi Nasional Lapor Anggaran Tembus Rp 268 Triliun di 2026, Begini Rinciannya
"Utamakan keselamatan anak di atas ambisi politik dan target program. Jangan jadikan anak sebagai target program politik yang justru mengorbankan tumbuh kembang mereka,” kata dia.
Menurut Ari, kasus keracunan massal akibat MBG di berbagai daerah bukan sekadar persoalan teknis, melainkan sistemik.
Hal ini menyangkut tata kelola di Badan Gizi Nasional sebagai pelaksana program.
"Hentikan program MBG sekarang juga. Ini bukan kesalahan teknis, tapi kesalahan sistem di BGN, karena kejadiannya menyebar di beberapa daerah,” ujarnya.
Selanjutnya: Tiket Piala Dunia FIFA 2026 Resmi Dijual! Segini Harganya
Menarik Dibaca: Waktu Terbaik Investasi Kripto, Cek Disini!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News