kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.587.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.370   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.155   47,14   0,66%
  • KOMPAS100 1.057   5,10   0,48%
  • LQ45 832   4,41   0,53%
  • ISSI 214   1,71   0,81%
  • IDX30 429   2,76   0,65%
  • IDXHIDIV20 512   2,62   0,51%
  • IDX80 121   0,63   0,53%
  • IDXV30 124   0,17   0,14%
  • IDXQ30 141   0,95   0,68%

Besok, pemerintah bahas harga minyak yang anjlok


Selasa, 02 Desember 2014 / 13:13 WIB
Besok, pemerintah bahas harga minyak yang anjlok
ILUSTRASI. Oregano kering. Perbedaan oregano dan basil


Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Pemerintah akan membahas kebijakan terkait anjloknya harga minyak mentah dunia yang mencapai di bawah di bawah US$ 70 barel. Pembahasan itu akan dilakukan pada Rabu besok (3/12), termasuk kemungkinan turunnya harga BBM subsidi.

Menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said, pemerintah terus mengkaji perkembangan harga bahan bakar minyak (BBM). Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Menteri Keuangan untuk dilakukan menghitung kembali harga BBM. "Kemudian mengusulkan akan merumuskan mekanisme subsidi yang lebih efektif seperti apa," ujarnya di Gedung Bank Indonesia (BI) Jakarta, Selasa (2/12).

Apakah anjloknya harga minyak mentah ini membuka kemungkinan penurunan harga BBM subsidi? Sudirman mengatakan, pada prinsipnya harga subsidi tidak boleh melampaui harga keekonomian. Jadi jika harga minyak dalam kecenderungan terus menurun akan ada peninjauan secara keseluruhan mengenai kebijakan subsidi.

Mengenai kebijakan apa yang akan diambil, dirinya enggan menjawab. "Besok kami rapat di Kemkeu," tandasnya.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro yang dijumpai di lokasi yang sama menjelaskan, harga minyak mentah bergejolak dan akan berubah terus. Maka dari itu, Kemkeu dan ESDM akan membicarakan hal ini termasuk pengaruhnya terhadap anggaran subsidi BBM hingga akhir tahun. "Nanti saya pikirin sama Pak Menteri ESDM," terang Bambang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×