Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perum Bulog meminta 413.000 ton beras diprioritaskan untuk segera disalurkan. Hal ini untuk mencegah terjadinya penurunan mutu beras tersebut.
"Terdapat stok prioritas salur sebesar 413.856 ton, ini yang berpotensi turun mutu," ujar Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso saat rapat dengar pendapat dengan Komisi IV DPR, Selasa (18/5).
Pria yang kerap disapa Buwas ini menyatakan, jumlah stok cadangan beras pemerintah (CBP) tersebut terdiri dari beras dalam negeri tahun 2018 sebesar 45.080 ton, beras eks impor tahun 2018 sebesar 244.864 ton dan pengadaan dalam negeri tahun 2019 sebesar 123.912 ton.
Bulog mengusulkan, agar CBP beras tersebut segera disalurkan. Pertama kebijakan penyaluran beras CBP pada saluran tertentu dalam mekanisme bantuan sosial sebagaimana hasil sidang kabinet paripurna tanggal 7 April 2021.
Baca Juga: Jokowi sebut Bulog harus terus beradaptasi dengan digitalisasi
Kedua, penurunan harga gudang dalam program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) CBP.
Ketiga pelepasan stok dengan penjualan di bawah harga eceran tertinggi (HET).
"Sehingga perlu adanya kebijakan penyesuaian stok prioritas salur," terang dia.
Lebih lanjut Buwas mengatakan, hingga 17 Mei 2021, stok beras Bulog mencapai 1.395.376 ton. Ini terdiri atas CBP 1.378.047 ton dan beras komersial 17.329 ton. Stok tersebut untuk kebutuhan KPSH dan tanggap bencana sesuai dengan kebutuhan Perum Bulog.
Adapun realisasi pengadaan gabah/beras dalam negeri sejak Januari sampai 17 Mei 2021 sebesar 670.961 ton. Melalui panen raya, Perum Bulog mengoptimalkan penyerapan dalam negeri untuk menjaga stok CBP sebesar 1 juta - 1,5 juta ton.
Sementara itu, untuk stok pangan lain yang dimiliki Perum Bulog antara lain stok daging kerbau 1.030 ton, daging sapi 25 ton, tepung terigu 438 ton, gula pasir 12.183 ton dan minyak goreng 348 kilo liter.
Anggota Komisi IV DPR Hermanto menyoroti masih banyaknya beras CBP yang berpotensi turun mutu tersebut. Ia mendorong pemerintah melalui rapat koordinasi di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian untuk mencari solusi penyaluran 413.000 ton beras CBP tersebut.
"Jangan sampai ini menumpuk di gudang," ucap Hermanto.
Selanjutnya: Jelang lebaran, Bulog gelar operasi pasar daging beku
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News