Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah berjalan satu tahun, program Kartu Pra Kerja telah menjaring sebanyak 7,3 juta peserta. Jumlah tersebut terdiri dari peserta pada tahun 2020 lalu sebanyak 5,5 juta orang, dan sepanjang tahun 2021 ini telah dibuka 3 gelombang pendaftaran kartu Prakerja yang menjaring 1,8 juta orang.
"Kuartal pertama ini targetnya 2,7 juta yang akan diselesaikan dalam dua minggu ke depan," ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Istana Negara, Rabu (17/3).
Airlangga menyebut, anggaran untuk program ini telah disiapkan. Pada tahun 2020 lalu program Kartu Prakerja menyerap anggaran sebesar Rp 19,98 triliun atau 99,9% dari total anggaran Rp 20 triliun.
Peserta yang mendapatkan program Kartu Prakerja berasal dari berbagai latar belakang. Termasuk dari perempuan, penyandang disabilitas, peserta dari Daerah Tertinggal, serta peserta dengan pendidikan SD dan SMP.
Baca Juga: 10 Pelatihan ini paling diminati peserta Kartu Prakerja
Ada pula peserta lansia dan Pekerja Migran Indonesia (PMI). Airlangga bilang mayoritas penerima Kartu Prakerja tidak bekerja dan berusia muda, terdidik, serta belum pernah mengikuti kursus.
"Survei dari BPS di bulan Agustus 2020 menunjukkan bahwa Kartu Prakerja berhasil menjalankan misi ganda," terang Airlangga.
Sebagai informasi, selama pandemi virus corona (Covid-19), Kartu Prakerja dijalankan dengan skema semi bansos. Artinya tidak hanya pelatihan, peserta Kartu Prakerja juga mendapatkan bantuan uang tunai.
Berdasarkan data BPS tersebut sebanyak 88,9% peserta menyatakan mendapatkan peningkatan keterampilan melalu Kartu Prakerja. Selain itu 81% peserta mengungkapkan insentif yang diberikan dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Selanjutnya: Kemnaker catat 586.049 peserta kartu prakerja daftar pelatihan lewat Sisnaker
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News