kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,31   7,91   0.88%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berikut Sejumlah Proyek Pemerintah yang Dibiayai dari Sukuk Negara


Jumat, 25 Februari 2022 / 13:48 WIB
Berikut Sejumlah Proyek Pemerintah yang Dibiayai dari Sukuk Negara
ILUSTRASI. Hasil penerbitan sukuk negara digunakan untuk sejumlah proyek pembangunan.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah menerbitkan sukuk negara atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebagai salah satu sumber pembiayaan APBN.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman mengatakan, hasil penerbitan sukuk negara tersebut digunakan untuk sejumlah proyek pembangunan.

Antara lain, pertama, pembangunan Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC) untuk konservasi hiu dan paus di Papua. Pembangunan ini dilakukan oleh Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).

“Anggaran untuk TNCT ini sebesar Rp 73 miliar di 2019 sampai 2021,” tutur Luky dalam agenda virtual, Jumat (25/2).

Kedua, pembangunan Jembatan Youtefa atau lebih dikenal dengan Jembatan Holtekamp  di kota Jayapura Papua, dengan menggunakan anggaran sebesar Rp 943 miliar, dan dikerjakan dari 2018 sampai 2021.

Baca Juga: Sukuk Ritel SR016 Resmi Ditawarkan!

Ketiga, pembangunan gedung perpustakaan Universitas Sulawesi Barat dengan anggaran Rp 63 miliar dan berlangsung di 2021. Keempat, pembangunan pelabuhan penyeberangan Tomia dan Winongko oleh Kementerian Perhubungan yang berlangsung di 2020 sampai 2021, dan menghabiskan biaya sebesar Rp 47 miliar.

Kelima, pembangunan  Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dengan nilai Rp 99,9 miliar, dan berlangsung di 2020. Keenam, pembangunan Jalan Nasional Wilayah II di Kalimantan Timur (Sambera-Santan-Bontang-Sangatta) dengan menghabiskan dana Rp 155 miliar dan dilaksanakan pada 2020 sampai 2021.

“Keberadaan jalan ini dapat mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi di kawasan tersebut, termasuk kemudahan akses pendidikan,” jelas Luky.

Ketujuh, pembangunan Techno Park Geonomik di Universitas Tripica dan Lingkungan di Cibinong Bogor. Pembangunan ini dilakukan oleh Badan dan Riset Nasional dengan anggaran Rp 259 miliar dan dilaksanakan pada 2020-2021.

Kedelapan, pembangunan Groundsill di Bojonegoro, Jawa Timur yang memiliki nilai realisasi proyek sebesar Rp109 miliar dan berlangsung dari 2017-2020. Pembangunan ini bertujuan untuk memperkuat bendungan di Bojonegoro dan menangulangi kerusakan hilirnya.

Kesembilan, pembangunan Bendungan Tukat Mati yang dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pembangunan ini untuk mengurangi risiko bencana alam dan banjir di Kabupaten Badung, Denpasar, Kuta, dan Seminyak, Bali.

Selanjutnya, pembangunan gedung kuliah terintegrasi U2 di Universitas Teuku Umar di Kabipaten Aceh Barat yang dibangin pada 2020 dengan anggaran Rp 82,5 miliar. Lalu ada juga pembangunan UIN Ar-Raniry Banda Aceh dengan total pembiayaan Rp 102 miliar selama 2017 sampai 2020.

Kemudian, pembangunan Jalan Kereta Api Layang di Perkotaan Medan Tahap I pada 2020 dengan menggunakan biaya Rp 2,86 triliun. Lalu, pembangunan gedung kuliah umum dan labolatoriun teknik I di Institut teknologi Sumatra (ITERA) di Lampung dengan iaya Rp 250 miliar, berlangsung dari 2018-2019.

Serta, pembangunan pengaman Pantai Kalida (Pantai Sukaraja) di Provinsi Lampung pada 2021 dan menghabiskan anggaran Rp 154 miliar. “Itulah beberapa sarana pendidikan Indoensia yang dibangun dari hasil investasi sukuk negara,” imbuh Luky.

Baca Juga: Pembiayaan Sukuk Ritel Fokus Untuk Pemulihan Ekonomi Nasional

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×