Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Direktorat PSP), Kementerian Pertanian (Kementan) menyampaikan sejumlah capaian dan kinerja selama tahun 2022.
Capaian tersebut adalah membantu kelompok tani memiliki alsintan prapanen sebanyak 20.034 Unit, lengkap dengan kelembagaannya berupa UPJA/Brigade Alsintan.
Kemudian program taxi alsintan diciptakan guna memberikan kemudahan akses petani dalam memiliki alsintan, dan mendorong permodalan melalui KUR Pertanian mencapai Rp103 Triliun.
Baca Juga: Perluas Akses Pasar, Petani Milenial Jatim Gandeng Pasar Komoditi Nasional
Selanjutnya, penyediaan sarana irigasi melalui rehabilitasi jaringan, irigasi perpipaan, pembangunan embung/Dam Parit/Long Storage dan Bangunan Konservasi air sebanyak 4.448 Unit di tahun 2022.
Lalu, penyiapan lahan pertanian melalui optimasi lahan seluas 7.273 Ha serta pengembangan Food Estate telah kita capai seluas 62.445 Ha.
Capaian lainnya adalah pembangunan jalan usaha tani sebanyak 1.001 unit dan realisasi asuransi pertanian sebanyak 236.558 kelompok.
Selain itu, Ditjen PSP juga menyiapkan screen house dan sarana pendukungnya sebanyak 52 Unit, pengembangan Eduwisata Pertanian di Cianjur, Tangerang dan Makassar sebagai pilot project nilai tambah serta daya tarik sektor pertanian.
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan Ali Jamil mengatakan, Ditjen PSP hadir untuk mereposisi tugas dan fungsinya, yang semula sebagai pendukung berubah menjadi penggerak utama (prime mover) dan pengarah (trend setter) pembangunan pertanian masa depan.
"Terobosan yang dilakukan adalah mentransformasi manajemen dan tata kerja serta penajaman kegiatan pengembangan pembangunan prasarana dan sarana pertanian dengan pendekatan partisipatif, terpadu, kawasan pertanian, sosial budaya, dan bisnis," katanya dalam keterangan, Senin (19/12).
Ali menjelaskan, komponen pendukung Ditjen PSP yaitu Direktorat Perluasan dan Perlindungan Lahan fokus pada kegiatan Rehabilitasi, optimalisasi, perlindungan dan perluasan lahan, kemudian Direktorat Irigasi Pertanian yang melaksanakan tugas Rekonstruksi, rehabilitasi, dan optimalisasi jaringan irigasi tertier.
Selain itu, Direktorat Alat-Mesin Pertanian yang melaksanakan Pengembangan sistem mekanisasi dan digitalisasi pertanian, Direktorat Pupuk dan Pestisida yang bertugas mendorong Peningkatan efisiensi dan efektivitas pengunaan sarana produksi pertanian.
Terakhir, Direktorat Pembiayaan Pertanian yang memfasilitasi Pengembangan sistem pembiayaan dan asuransi pertanian.
Baca Juga: Kementan Resmikan Badan Standardisasi Instrumen Pertanian
Ali menjelaskan, arah tujuan pengembangan prasarana dan sarana pertanian kedepanya yaitu mengembangkan Pertanian modern dan Cerdas, meningktakan IP dan/luas areal produksi komoditas pangan dan pertanian di berbagai agroekosistem.
Kemudian meningkatkan produktivitas dan efisiensi produksi komoditas pangan dan pertanian, meningkatkan kegiatan ekonomi di berbagai wilayah, serta meningkatkan kinerja manajemen dan tata kelola pengembangan prasarana dan sarana pertanian.
Menurutnya, pembangunan pertanian yang Maju, Mandiri dan Modern merupakan langkah terobosan yang sangat relevan untuk memecahkan, mengatasi sekaligus menjadi solusi dari kompleksnya permasalahan maupun tantangan yang dihadapi.
"Untuk mewujudkan pertanian yang maju, mandiri dan modern memerlukan dukungan penyediaan prasarana dan sarana pertanian (Prasatani) untuk kelancaran dan keberhasilan kegiatannya," terangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News