Reporter: Ratih Waseso | Editor: Noverius Laoli
Oleh karenanya, bagi jemaat yang ingin mengikuti ibadah langsung harus mendaftar ke admin masing-masing lingkungan.
"Jadi jemaat harus punya barcode, barcode ini dari Keuskupan Agung Semarang yang dikasih dari admin masing-masing lingkungan, kalau ngga pake barcode ngga dapat tempat duduk. Ada sih kursi yang buat tamu dari luar paroki, yang mungkin lagi tugas di Ungaran, cuma jumlahnya sedikit," jelasnya.
Selain itu nantinya, setiap pintu masuk gereja akan dijaga oleh petugas tata laksana yang bertugas memindai barcode, tes suhu, dan memberikan hand sanitizer.
Baca Juga: Pemerintah siap hadapi lonjakan kasus Covid-19, upaya pencegahan terus diperketat
Untuk ibadah natal tahun ini, Eliz menyebut terdapat batasan usia jemaat yang dapat mengikuti ibadah secara offline. Adapun yang diperbolehkan mengikuti ibadah natal secara langsung ialah jemaat yang berusia 6 tahun ke atas dan telah mendaftar di masing-masing admin lingkungan.
"Nanti admin buka pendaftaran di grup lingkungan masing-masing, terus tugas adminnya input yang daftar ke website Keuskupan Agung Semarang (KAS). Kalau di lingkunganku sendiri banyak yang antusias daftar. Ya mungkin karna udah berapa taun harus virtual," ujarnya.
Eliz berharap pelaksanaan ibadah natal tahun ini selain dapat berjalan khidmat juga tetap aman dengan pendisiplinan penerapan protokol kesehatan.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News