Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hilirisasi nikel yang dilakukan oleh pemerintah nampak berhasil dalam mengungkit nilai ekspor nikel Indonesia.
Sebelumnya, program ini diawali dengan langkah pemerintah untuk melarang ekspor bijih nikel pada 1 Januari 2020 untuk meningkatkan nilai tambah nikel.
Meski sempat menuai kontra yang bahkan membuat Indonesia digugat Uni Eropa, tetapi terbukti bahwa hilirisasi nikel yang dicanangkan pemerintah mampu membuat nilai ekspor nikel Indonesia melonjak tajam.
Menilik data Badan Pusat Statistik (BPS) dari bps.go.id, pada tahun 2020, total nilai ekspor nikel Indonesia tercatat sebesar US$ 808,41 juta. Bahkan, ini menurun 0,61% bila dibandingkan total nilai ekspor nikel pada tahun 2019 yang sebesar US$ 813,15 juta.
Baca Juga: Program Hilirisasi Berhasil Bikin Ekspor Nikel Meroket
Namun, pada tahun 2021, total nilai ekspor nikel Indonesia berhasil melonjak 58,89% yoy menjadi US$ 1,28 miliar. Kemudian meroket lagi hingga sekitar 362,45% menjadi US$ 5,94 miliar pada tahun 2022.
Sedangkan untuk total niai ekspor nikel pada tahun 2023, dari awal Januari 2023 hingga Juli 2023, sudah mencapai US$ 3,45 miliar.
Pelaksana tugas (Plt.) Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan menyebut, rupanya hilirisasi nikel ini tak hanya berdampak positif pada nilai ekspor.
"Hilirisasi nikel berhasil menumbuhkan industri baterai kendaraan listrik di dalam negeri, yang kemudian mendatangkan investasi," tutur Ferry kepada Kontan.co.id, Selasa (15/8).
Ia mengambil contoh investasi yang masuk, seperti konsorsium Indonesia Battery Company, Hyundai, juga LG, dengan total investasi sekitar US$ 9,8 miliar. Ini mencakup produksi baterai listrik dari hulu hingga ke hilir.
Baca Juga: Hingga Akhir Juli 2023, Penerimaan Pajak Tembus Rp 1.109,1 Triliun
Menimbang cuan dari hilirisasi yang mengalir, maka Ferry menyebut kebijakan hilirisasi akan terus dilakukan dan diperkuat.
"Kebijakan hilirisasi akan terus dilakukan lewat sinergi penguatan rantai pasok hulu hilirnya, agar nilai tambah yang dirasakan di dalam negeri makin besar," terangnya.
Selain itu, Ferry juga bilang pemerintah bertekad untuk mengoptimalkan potensi hilirisasi di komoditas lain serta produk turunan dari hilirisasi produk yang sudah ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News