kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berharap vaksin Covid-19 segera ditemukan, Sri Mulyani sudah alokasikan anggaran


Senin, 10 Agustus 2020 / 20:45 WIB
Berharap vaksin Covid-19 segera ditemukan, Sri Mulyani sudah alokasikan anggaran
ILUSTRASI. Petugas kesehatan menunjukan vaksin saat simulasi uji klinis vaksin COVID-19 di Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Bandung


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya menemukan vaksin corona virus disease 2019 (Covid-19). Dari sisi pembiayaan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut pihaknya sudah menyiapkan anggaran untuk menahan penyebaran pandemi Covid-19.

Dalam hal ini, Sri Mulyani menyampaikan sudah ada usulan pemanfaatan program kesehatan dengan anggaran Rp 23,3 triliun. Sebagian anggaran ini akan digunakan untuk tahap pertama penemuan vaksin Covid-19. Sri Mulyani bilang dalam rapat kabinet dengan Presiden RI, diharapkan vaksin dapat ditemukan pada 2021.

Kendati demikian, Menkeu menyebutkan, pihaknya belum mengetahui berapa harga produksi vaksin covid-19. Sebab, Kementerian/Lembaga (K/L) terkait masih melakukan perhitungan soal jumlah produksi, harga produksi, serta jumlah kebutuhan pada 2020-2021.

Baca Juga: Ada empat program baru untuk pulihkan ekonomi, sedot anggaran Rp 126,2 triliun

"Kami akan terus mendukung mereka untuk menghasilkan vaksin Indonesia," kata Menkeu Sri Mulyani dalam Konferensi Pers Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Senin (10/8).

Kabar baiknya, Menkeu menyampaikan pemerintah saat ini telah menunjuk PT  Bio Farma (Persero) untuk membuat vaksin Covid-19 melalui dua jalur, yakni kerjasama dengan China dan melalui payung Gates Foundatio atau WHO. 

Adapula, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) yang sudah melakukan kerja sama dengan pihak dari China dan lembaga riset Eijkman yang didukung oleh Kemenristek. Vaksin Eijkman tersebut diberi nama vaksin Merah Putih.

Sri Mulyani memperkirakan kebutuhan vaksin Covid-19 ini akan sangat banyak dan proses pengadaannya akan sangat rumit. Hal ini mengingat populasi penduduk Indonesia yang banyak, sebab vaksin bisa sampai dua kali disuntikkan kepada setiap orangnya. 

Sebagai catatan, anggaran sebesar Rp 23,3 triliun tersebut juga digunakan untuk  perpanjangan insentif tenaga kesehatan dan perluasan insentif non-kesehatan sampai dengan Desember 2020. Sebagian lagi untuk reward untuk mereka sebagai rasa ucapan terima kasih. 

Kemudian, untuk percepatan proses pengadaan alat kesehatan dan percepatan proses klaim biaya perwatan. Selanjutnya, sosialisasi dan upaya perubahan prolaku agar masyarakat patuh terhadap protocol kesehatan penanganan Covid-19. 

Baca Juga: Ridwan Kamil resmi mendaftar jadi relawan uji klinis vaksin Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×