kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Berbicara dengan Angela Merkel, Jokowi dorong perdamaian di Myanmar


Rabu, 14 April 2021 / 07:23 WIB
Berbicara dengan Angela Merkel, Jokowi dorong perdamaian di Myanmar
ILUSTRASI. Presiden Jokowi bersama?Kanselir Jerman Angela Merkel


Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo kembali menegaskan, sikap Indonesia terhadap kudeta oleh militer di Myanmar sudah sangat jelas. Di mana, sejak awal pemerintah Indonesia meminta kekerasan dihentikan dan mendorong dilakukannya dialog. 

Hal ini Jokowi sampaikan saat melakukan pertemuan bilateral dengan Kanselir Jerman, Angela Merkel, secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (13/4) sore. 

“Dialog di antara mereka diharapkan dapat segera dilakukan, untuk mengembalikan demokrasi, stabilitas dan perdamaian di Myanmar," kata Jokowi, melalui keterangan tertulis. 

Di hadapan Kanselir Merkel, Jokowi juga menyampaikan bahwa Indonesia telah mengusulkan dilakukannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN guna membahas isu Myanmar. 

"Dan saat ini persiapan KTT sedang terus dilakukan," ujar Jokowi. 

Pada Jumat (19/3) lalu, Jokowi telah menyampaikan desakan soal dialog dan rekonsiliasi untuk memulihkan demokrasi, perdamaian, serta stabilitas di Myanmar. 

Baca Juga: Jokowi undang Jerman untuk berinvestasi di Batang

Jokowi mendesak penghentian kekerasan agar tidak ada lagi korban berjatuhan. Ia menekankan, keselamatan dan kesejahteraan rakyat harus menjadi prioritas utama. 

Adapun, pertemuan bilateral dengan Merkel dilakukan sehari setelah pembukaan Pameran Hannover Messe 2021. 

Indonesia didapuk sebagai negara mitra atau partner country. Merkel pun menyampaikan penghargaan kepada Indonesia yang telah bersedia menjadi negara mitra dalam Hannover Messe 2021. 

Ia menyakini bahwa kemitraan ini akan memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Merkel juga menyebut, tahun depan Indonesia akan menjadi Ketua G-20, sementara Jerman menjadi Ketua G-7. 

Oleh karenanya, Merkel berharap Indonesia dan Jerman dapat melakukan sinergi prioritas kerja yang baik. 

“Suatu kehormatan bagi Indonesia ditunjuk sebagai Negara Mitra Hannover Fair 2021 dan juga nanti di tahun 2023," pungkas Jokowi. (Fitria Chusna Farisa)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bertemu Kanselir Jerman, Jokowi Tegaskan Sikap Indonesia Dorong Perdamaian di Myanmar".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×