CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.888   6,00   0,04%
  • IDX 7.158   -56,35   -0,78%
  • KOMPAS100 1.094   -8,55   -0,78%
  • LQ45 871   -4,26   -0,49%
  • ISSI 216   -2,05   -0,94%
  • IDX30 447   -1,41   -0,31%
  • IDXHIDIV20 540   0,42   0,08%
  • IDX80 125   -0,97   -0,77%
  • IDXV30 136   0,44   0,32%
  • IDXQ30 149   -0,18   -0,12%

Beras bansos di Pandeglang mirip gumpalan batu, ini kata Menko PMK


Sabtu, 07 Agustus 2021 / 09:25 WIB
Beras bansos di Pandeglang mirip gumpalan batu, ini kata Menko PMK
ILUSTRASI. Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy


Sumber: Kompas.com | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menegaskan, stok beras bantuan sosial di Pandeglang yang disebut mirip gumpalan batu telah ditarik dan diganti dengan beras baru yang layak konsumsi. 

Hal itu disampaikan Muhadjir setelah mendapat laporan dari pihak PT Pos Indonesia dan Perum Bulog saat melakukan inspeksi mendadak Kantor Pos Pandeglang dan tempat penggilingan gabah di Pandeglang, Jumat (6/8). 

"Jadi sebetulnya sudah tidak ada masalah. Sudah diganti dari para Keluarga Penerima Manfaatnya. Dan beras itu sudah ditarik. Bahkan yang ditarik bukan hanya beras yang bermasalah tapi seluruhnya ditarik dan dicek semuanya," kata Muhadjir dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/8). 

Muhadjir menuturkan, masalah beras menggumpal yang didistribusikan itu disebabkan oleh terkena hujan. Ia pun mengingatkan agar beras yang diberikan sebagai bantuan sosial adalah beras yang layak konsumsi. 

"Jangan sampai kita enggak mau makan beras itu malah kita berikan kepada orang lain. Karena itu berasnya medium yang kita tetapkan," ujar dia. 

Baca Juga: Bulog sebut penyaluran bansos beras telah mencapai 85%

Muhadjir juga meminta agar beras yang dimanfaatkan untuk bantuan sosial adalah beras produksi petani lokal demi meningkatkan kesejahteraan petani lokal. Namun, ia mengingatkan agar petani lokal tidak meraup untung yang berlebihan. 

"Sekarang ini Alhamdulillah kan harga gabah, harga beras sudah mulai naik. Saya mohon para petani dan tengkulak menahan diri untuk tidak mengambil untung banyak-banyak. Semuanya harus merasa prihatin," kata dia. 



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×