Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Menteri Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman membeberkan keberhasilan holding UMKM yang dibentuk oleh China. Hal ini mengingat pemerintah berenca untuk membentuk holding UMKM di Tanah Air.
Maman menjelaskan, pihaknya telah mempelajari keberhasilan pembentukan holding UMKM di sejumlah negara salah satunya China.
Menurutnya, UMKM memiliki dua skala yakni skala mikro yang memerlukan perlakuan khusus seperti pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang selama ini telah diberikan.
Baca Juga: Menteri UMKM Targetkan Holding UMKM Berdiri Pertengahan 2025
“Jadi kalau teman-teman di mikro itu sifatnya survivalitas, mereka bekerja hari ini, berdagang hari ini untuk hidup besok atau lusa, itu mikro,” ujarnya saat ditemui di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (17/12).
Skala berikutnya, lanjut Maman, yakni skala kecil dan menengah di mana perlakuan yang diberikan juga berbeda. Untuk itu, kata dia, lewat pembentukan holding UMKM bisa memberikan stimulus lebih kepada skala tersebut.
Menurutnya, China mampu meningkatkan kualitas produksi barang yang dahulu dianggap kurang baik menjadi punya kualifikasi yang baik.
“Kenapa? Karena antara UMKM-nya itu menjadi salah satu bagian rantai suplai pasokan industri besarnya di semua sektor. Ada sektor kosmetik, sektor kesehatan, sektor otomotif, sektor peternakan,” ungkapnya
Baca Juga: Pemerintah Berencana Bangun Holding UMKM, Seperti Apa Skemanya?
Maman menuturkan, dengan holding UMKM pihaknya hendak membangun polarisasi untuk menghubungkan ribuan UMKM di Indonesia dengan industri besar.
“Jadi kita mau mendorong terbangun sebuah polarisasi pembentukan holding UMKM dalam rangka mengkonsolidir ribuan UMKM menjadi satu sistem bisnis yang sama, dikonsolidasikan oleh satu UMKM holding-nya,” tandasnya.
Sebelumnya, pemerintah berencana membangun holding UMKM, guna meningkatkan ekosistem rantai pasok antara UMKM dengan industri besar.
Maman mengatakan, rencana pembentukan holding UMKM ini melihat dari apa yang sudah berjalan di sejumlah negara seperti China, India, Jepang dan Korea Selatan.
Dia bilang, holding UMKM tersebut dirancang dengan menggabungkan 10 sektor strategis. Namun demikian, dia belum bisa menjelaskan secara rinci sektor apa yang bakal disatukan.
Baca Juga: BI Rate Turun, Perbankan Optimistis Permintaan Kredit UMKM Meningkat
“Itu akan kita kaji supaya di dalam holding UMKM itu akan melibatkan satu super ekosistem besar,UMKM kurang lebih sekitar 3.000-4.000 UMKM, dikonsolidasikan oleh satu holding UMKM agar rantai pasoknya terbangun,” jelasnya.
Di samping itu, lanjut Maman, terkait pembiayaan holding UMKM ini nantinya bisa berasal dari pembiayaan oleh pemerintah lewat Badan Layanan Usaha (BLU) atau melalui pihak swasta.
“Karena kan prinsipnya kan ini Business to Business (B2B) dan transparan tentunya, jadi kita akan melibatkan semua pihak,” pungkasnya.
Selanjutnya: Tim Likuidasi Wanaartha Life Telah Selesaikan Pembayaran Hasil Likuidasi Tahap Ketiga
Menarik Dibaca: Denpasar Hujan Menjelang Siang, Simak Prakiraan Cuaca Besok di Bali
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News