kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Belanja pemerintah tak berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi? Ini alasannya


Jumat, 10 Juli 2020 / 16:55 WIB
Belanja pemerintah tak berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi? Ini alasannya
ILUSTRASI. Aktivitas bongkar muat di Terminal Petikemas Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (3/1). Kementerian Perdagangan menargetkan ekspor melonjak hingga dua digit pada 2020 mendatang. Nilai ekspor pada triwulan III 2019 hanya sebesar 0,02%. Pertumbuhan tersebut


Reporter: Rahma Anjaeni | Editor: Noverius Laoli

"Nah seperti yang kita tahu, belanja Pemda juga terhambat karena selain realokasi pemerintah juga meminta ada penghematan transfer daerah, atas dasar ini lah saya sanksi konsumsi pemerintah akan berkontribusi positif pada pertumbuhan ekonomi pada kuartal ke II," paparnya.

Sebelumnya, pemerintah sempat memproyeksi bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal kedua akan berada dalam range antara -3,5% hingga -5,1%.

Baca Juga: Sri Mulyani: Postur belanja negara tahun 2020 didesain untuk mengatasi dampak corona

Berdasarkan prediksi itu, maka Yusuf memperkirakan hampir semua komposisi bantuan pemerintah akan berdampak minimal. Sekarang, hal yang mesti diantisipasi adalah seberapa dalam pertumbuhan ekonomi di kuartal II akan terkontraksi, apalagi karena ini bisa dilihat pada beragam indikator.

"Jika melihat indikator yang sudah memang praktis, hanya bansos saja yang sedikit membantu, karena belanja Kementerian/Lembaga (K/L) juga banyak yang kemudian dilakukan realokasi, sehingga sulit membantu dari sisi belanja pemerintah," kata Yusuf.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×