kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Belanja APBD Turun 11,8% dari Tahun Lalu, Sri Mulyani: Harus Diperbaiki


Rabu, 20 April 2022 / 13:14 WIB
Belanja APBD Turun 11,8% dari Tahun Lalu, Sri Mulyani: Harus Diperbaiki
ILUSTRASI. Kompleks gedung kantor pusat Kementerian Keuangan di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan, realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBD) hingga Maret 2022 mencapai Rp 93,45 triliun, atau  8,47% dari total belanja APBD Rp. 1.103,91 triliun.

Realisasi tersebut turun 11,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 105,94 triliun, atau 9,34% dari total belanja APBD  Rp 1.134,64 triliun.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyoroti turunnya belanja daerah pada periode tersebut. “Belanja APBD 2022 tetap harus diperbaiki. Karena pendapatannya tinggi tetapi belanja didaerah ini justru mengalami penurunan hingga 11,8%,” tutur Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KITA edisi Maret, Rabu (20/4).

Baca Juga: Hingga Maret 2022, Realisai Belanja Modal Pemerintah Capai Rp 18,7 Triliun

Meski begitu, Sri Mulyani memprediksi realisasi belanja daerah dan pusat akan meningkat  cukup signifikan pada April. Pemicunya adalah di pusat terdapat penyaluran bansos dan tunjangan hari raya (THR) untuk PNS, sementara di pemerintahan daerah terdapat pembayaran tambahan penghasilan pegawai (TPP).

Sri Mulyani berharap,  peningkatan belanja pada April ini dapat menambah kegiatan masyarakat daerah, terutama dari para pegawai ASN daerah. Adapun, Ia juga menyampaikan, penerimaan pajak daerah mengalami peningkatan dari Rp 33,67 triliun pada tahun lalu, dan menjadi Rp 37,99 triliun pada tahun ini.

Naiknya penerimaan pajak daerah tersebut menggambarkan kegiatan perekonomian masyarakat daerah yang sebelumnya terpukul akibat pandemi Covid-19 sudah mulai membaik. Ini terjadi karena  kegiatan di sektor hotel dan restoran mulai dipadati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×