Sumber: Kompas.com | Editor: S.S. Kurniawan
Tes Covid-19 PCR kumur Bio Saliva diteliti dengan melibatkan 400 lebih sampel dari pasien positif COVID-19, baik pasien rawat jalan maupun rawat inap, dan riset validasi selama 7 bulan.
Uji validasi telah dilakukan bersama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Rumah Sakit Nasional Diponegoro, dan Rumah Sakit Dokter Kariadi (RSDK).
Alat deteksi Covid-19 dengan metode kumur ini telah memiliki izin edar dari Kementerian Kesehatan pada 1 April 2021.
Bio Saliva nosa mendeteksi hingga angka CT 40 dan diklaim memiliki kinerja yang sangat baik untuk CT kurang dari 35 dengan sensitivitas hingga 93,57 persen.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Penjelasan Ahli soal Tes PCR Kumur, serta Bedanya dengan Swab PCR dan Rapid Antigen"
Penulis: Ahmad Naufal Dzulfaroh
Editor: Rizal Setyo Nugroho
Selanjutnya: Kontak erat dengan orang positif Covid-19? Ini yang harus Anda lakukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News