kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Begini dampak ancaman resesi AS terhadap rupiah dan CAD


Sabtu, 17 Agustus 2019 / 09:00 WIB
Begini dampak ancaman resesi AS terhadap rupiah dan CAD


Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Risiko eksternal semakin menghantui ekonomi Indonesia. Sebab ancaman resesi ekonomi Amerika Serikat (AS), sebagai mesin utama ekonomi dunia, kian nyata.

Hal itu terbaca dari imbal hasil (yield) obligasi pemerintah AS tenor tiga bulan yang lebih tinggi ketimbang yield sepuluh tahun. Sementara, yield obligasi AS tenor dua tahun terhadap sepuluh tahun belum terjadi perubahan.

Baca Juga: Duh, Masa Depan Ekspor RI Masih Suram premium

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo menilai, pelaku pasar global memandang peluang AS mengalami resesi semakin besar.

Persepsi pasar lanjut dia, berbeda dengan perkiraan The Fed bahwa ekonomi Negeri Paman Sam tersebut masih cukup baik yang tercermin dari sejumlah indikator, seperti terjaganya inflasi.

Menurut Dody, jika resesi AS benar-benar terjadi, maka akan berdampak secara global. "Dalam kondisi demikian, negara-negara akan mengandalkan sumber dari domestik untuk menopang pertumbuhan," kata Doddy kepada Kontan.co.id, Kamis (15/8).

Terhadap Indonesia, resesi ancaman AS setidaknya bakal berdampak pada dua hal. Pertama, pergerakan rupiah, lantaran sangat dipengaruhi faktor fundamental dan faktor sentimen. Bahkan, belakangan ini faktor sentimen lebih mendominasi, terutama dari perang dagang AS-China.

Kedua, defisit transaksi berjalan alias current account deficit (CAD). Sebab, ancaman resesi AS bakal berdampak terhadap penurunan harga minyak dunia.

Baca Juga: Waspadai Ancaman Resesi Global, Ini Strategi yang Harus Investor Terapkan premium

Ekonom Pemeringkat Efek Indinesia (Pefindo) Fikri C Permana menambahkan, inverted yield obligasi AS telah mampu memberikan sinyal setidaknya tujuh kali resesi dalam lima puluh tahun terakhir di AS. Ini membuat sentimen negatif pasar keuangan global meningkat.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×