kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Begini cara Nur Pamudji berantas korupsi di PLN


Rabu, 04 Desember 2013 / 17:32 WIB
Begini cara Nur Pamudji berantas korupsi di PLN
ILUSTRASI. Petugas teller menghitung pecahan uang dolar AS di Kantor Pusat Bank Mandiri, Kamis (28/6). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/ama/18


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)) Nur Pamudji mengatakan, korupsi telah menjadi salah satu masalah utama PLN selama bertahun-tahun.

Dari penelusurannya, ada dua sumber korupsi di PLN yakni dalam pelayanan kepada pelanggan dan dalam pengadaan barang dan jasa.

Untuk mencegah dan memberantas korupsi tersebut, peraih Bung Hatta Anti-Corruption Award ini memperbaiki internal perusahaan, dalam hal ini karyawan PLN yang melayani pelanggan.

PLN membangun sistem untuk menghindari pertemuan antara pegawai dan pelanggan. Sekarang diganti dengan pelayanan melalui telepon dan website.

"Jadi pelanggan tak perlu lagi datang ke kantor PLN," tutur Pamudji dalam Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi di Balai Kartini, Rabu (4/12).

Dengan meminimalkan pertemuan antara pegawai dengan pelanggan, Pamudji yakin dapat memperkenal peluang terjadinya praktik sogok menyogok di PLN.

Agar pelanggan tetap bisa mengiktui kemana laporannya, PLN membangun situs online. Di situs tersebut, pelanggan dapat mengetahui sudah sampai tahap mana permintaannya diproses.

Di sisi lain, untuk meningkatkan transparansi, PLN juga membuka pembukuan perusahaan untuk diperiksa KPK dan Badan Pemeriksa Keuangan bila dibutuhkan.

Setelah membereskan peluang korupsi antara pegawai dan pelanggan PLN, Pamudji melihat peluang korupsi ada di pengadaan barang dan jasa. Sebab, kerap ditemukan ketimpangan harga yang sebenarnya dengan harga pembelian PLN. Nah agar hal itu tidak terjadi, Pamudji bilang, PLN membangun sistem di internal PLN .

Pertama-tama yang dilakukan adalah pengadaan barang dan jasa itu harus sejalan dengan proses legal formal yang baik. Artinya tidak ada kesalahan. PLN melakukan perbaikan dengan memilih partner kerja dan mengadakan sejumlah kegiatan bersama untuk membangun PLN yang lebih baik.

Selain itu, program PLN yang baru tersebut disampaikan kepada kalangan internal dan para stakeholder PLN. Tujuannya adalah menyosialisasikan program tersebut kepada mitra kerja agar mendukung PLN menghentikan praktik supa di lingkungan PLN.

Dengan penerapan kebijakan tersebut, Pamudji bilang PLN sudah mulai bersih dari praktik-praktik korupsi. Sebelumnya, ia mengatakan, praktik pengadaan barang terkadang tidak efisien. Pamudji mengambil contoh pembelian trafo yang sangat mahal lantaran ternyata melalui perantara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×