Sumber: TribunNews.co | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Keluarga Ikuten Sinulingga (58), menepis dugaan Direktur Operasi III PT Wijaya Karya (PT Wika) tersebut mencoba bunuh diri dengan melompat dari Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Shelter Transjakarta Cawang Soetoyo, Jalan DI Panjaitan, Jakarta Timur, Selasa (19/11/2013) pagi.
Apalagi jika tindakan tersebut dikaitkan dengan peristiwa hukum lainnya.
Minola Sebayang kerabat Ikuten menyatakan, selama ini, korban hidup bahagia dengan tiga orang anak yang berprestasi. Dalam urusan pekerjaan pun tidak ada masalah. Sebagai seorang direktur di perusaahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), karir Ikuten dinilai baik.
"Beberapa teman (media) mencoba mengaitkan peristiwa jatuhnya beliau dengan peristiwa Hambalang, saya tegaskan itu tidak ada kaitan sama sekali," ujar juru bicara keluarga Minola Sebayang dalam jumpa pers di ruang pertemuan direksi Rumah Sakit UKI, Cawang, Jakarta Timur, Kamis (21/11/2013).
Minola menyebutkan bahwa Ikuten baru menjabat sebagai salah satu direksi perusahaan yang bergerak dibidang rekonstruksi tersebut, pada tahun 2012. Jangankan proyek Hambalang, Ikuten ditegaskan tidak pernah tersangkut kasus korupsi.
"Apalagi peritiwa itu juga dikaitkan dengan permasalahan sewaktu beliau di Gorontalo, sewaktu di PLN tidak ada kaitan sama sekali dan ini perlu diklarifikasi," katanya.
Lebih lanjut dikatakan Minola, keluarga masih terpukul dengan musibah yang menimpa Ikuten. Ditambah lagi pemberitaan tersebut dikaitkan peristiwa korupsi.
"Itu melukai perasaan keluarga yang berduka. Kami sedang fokus, bagaimana membuat kondisi beliau pulih," tegasnya.
Disinggung kenapa pihak keluarga tidak coba mengklarifikasi informasi tersebut ke pihak perusahaan, Minola menjelaskan keluarga tidak ingin memecah konsetrasi untuk pemulihan kesehatan Ikuten.
"Harus Wika yang menjelaskan apa diketahui Pak Ikuten di kantor kepada keluarga. Karena kami tidak ada waktu mencari tahu ke perusahaan beliau, kami akan welcome," jelasnya.
Sebelumnya, Ikuten jatuh dari jembatan Cawang yang berpagar cukup tinggi pada Selasa (19/11/2013) sekitar pukul 06.45 WIB. Dia ditemukan tertelungkup di bawah jembatan. Warga kemudian membawanya ke RS UKI. Polisi menjelaskan, Ikuten mengantor dengan naik mobil diantar sopirnya. Lalu dia berhenti tak jauh dari kantornya untuk berjalan kaki.
Kapolres Jaktim Kombes Mulyadi Kaharni menyatakan, Ikuten diduga melompat. Ikuten tidak terpeleset.
"Diduga korban sengaja lompat, karena kalau terpeleset tidak mungkin. Lokasi di jembatan tersebut masih terdapat palang-palang pengamanan. Tidak mungkin bisa lolos (jatuh) kalau terpeleset," kata Kapolres.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News