Reporter: Yudho Winarto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Diam-diam pemerintah juga mengambil opsi militer untuk membebaskan anak buah kapal (ABK) MV Sinar Kudus milik PT Samudera Indonesia yang disandera oleh perompak Somalia. Menteri Koordinator Politik Hukum dan HAM Djoko Suyanto mengatakan, pemerintah telah mengirimkan pasukan khusus dari kesatuan marinir TNI AL dan Komando Pasukan Khusus (Kopassus).
Djoko mengatakan, pemerintah telah mengirimkan dua kapal dan satu helikopter menuju Teluk Aden pada 23 Maret lalu. Teluk Aden merupakan lokasi operasi perompak Somalia. "Saya ingin jelaskan apa yang kami lakukan sejak awal menerima informasi kapal dibajak, opsi militer yang keras pun menjadi pilihan," kata Djoko dalam jumpa pers, Jumat (15/4).
Djoko sengaja membeberkan perihal pengiriman pasukan khusus lantaran dalam dinamika pemberitaan masyarakat seolah-olah permintah tidak mengambil tindakan apa-apa. "Seolah-olah pemerintah sangat lemah, seolah tidak mencari opsi keras untuk menangani masalah ini," katanya.
Sejak mendapatkan informasi perampokan pada 17 Maret, Djoko mengakui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah empat kali memimpin rapat. "Arahan Presiden tetap menegaskan pentingnya keselamatan ABK. Untuk opsi militer sudah disampaikan pada rapat pada tanggal 21 Maret," katanya.
Panglima TNI Jenderal Agus Suhartono menambahkan jumlah personil TNI yang melakukan aksi militer ini berjumlah 401 prajurit termasuk pasukan khusus. Dia bilang, pasukan khusus tersebut tidak ikut bertolak bersama dalam kapal menuju daerah operasi. Pasukan khusus baru gabung bersama tim militer saat di Colombo, Sri Langka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News