Sumber: TribunNews.com | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Daniel Zuchron, mengatakan pihaknya sudah mengawasi kualitas tinta sidik jari ke perusahaan pemenang tender. Dari sampel yang diambil, daya pekatnya ada yang mudah luntur.
"Kami menemukan gradasi warna di jari kulit bekas celupan tinta sangat cepat memudar," ujar Daniel di Jakarta, Kamis (13/2/2014). Sampel diambil di perusahaan produsen tinta di Sidoarjo Jawa Timur, Kuningan dan Bogor Jawa Barat.
Daniel mengaku sudah meminta KPU mengontrol lebih baik proses produksi seluruh logistik Pemilu, khususnya tinta. Muncul kekhawatiran, ketika daya pekat tinta sidik jari mudah pudar dapat berpotensi mendorong pemilih mencoblos dua kali.
Ketua KPU, Husni Kamil Manik, mengaku sudah mendatangi salah satu perusahaan produksi tinta di Kuningan, Jawa Barat, pada Senin pekan ini. Hasilnya, daya pekat tinta yang diujinya masih bertahan sampai sekarang.
"Yang saya coba sampai hari masih melekat di kuku saya. (Kalau ada temuan, red) Silakan saja disampaikan di mana samplenya agar tim pemeriksa barang dari KPU diterjunkan," ungkap Husni menanggapi temuan Bawaslu adanya sampel tinta sidik jari cepat pudar. (Yogi Gustaman)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News