Reporter: Agus Triyono | Editor: Edy Can
JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan investasi asing yang masuk ke Batam semakin gencar. Sebab, BKPM memperkirakan, nilai rencana investasi asing di pulau yang bertetangga dengan Singapura lebih besar dari tahun sebelumnya.
Hingga Mei 2012 lalu, BPKM mencatat rencana penanaman modal asing di Batam mencapai sebesar US$ 103,98 juta. Diperkirakan, hingga akhir tahun nilai bisa lebih besar dari tahun sebelumnya yang sebesar US$ 140,975 juta.
“Dengan melihat perkembangan rencana investasi sampai Mei 2012 ini secara tidak langsung bisa kami melihat bahwa sampai saat ini Batam ternyata memang masih diminati sebagai tempat lokasi investasi yang menarik bagi asing,” kata Deputi Pengendali dan Penanaman Modal BKPM Azhar Lubis kepada KONTAN Rabu (13/6).
Sayangnya, Azhar tidak menjelaskan siapa saja investor asing yang berencana membenamkan uangnya di Batam. Dia juga tidak mengungkapkan sektor mana saja yang diminati oleh penanam modal asing ini.
Investasi di Batam sempat melorot. Berdasarkan data Badan Pengusahaan Kawasan, sepanjang triwulan I 2012 lalu, realisasi investasi baru di Batam, Bintan dan Karimun baru mencapai US$ 28,35 juta. Angka ini merosot sebesar 44% jika dibandingkan dengan periode yang sama 2011 lalu yang mencapai US$ 50,45 juta.
Kepala BKPM waktu itu, Gita Wirjawan sempat gusar atas penurunan itu. Menurut Gita, ada beberapa investor asing yang mulai mempertanyakan kondisi investasi di Batam.
Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Humas Badan Pengusahaan Kawasan Batam Dwi Djoko Wiwoho mengatakan, saat ini kondisi investasi Batam sudah mengalami perbaikan jika dibandingkan dengan triwulan I tahun 2012 yang lalu. Menurutnya, sudah ada perbaikan infrastruktur jalan dan juga dermaga di Batam.
Meskipun demikian Djoko mengatakan ada satu ganjalan investasi di Batam yang hingga kini penyelesaiannya masih belum bisa tuntas yaitu mengenai upah buruh. “Ini agak sulit karena menyangkut upah buruh ini kewenangannya ada di pemerintah daerah,” kata Djoko.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News