kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Basuki kesal Dishub DKI lamban garap ERP


Senin, 22 Desember 2014 / 21:18 WIB
Basuki kesal Dishub DKI lamban garap ERP
ILUSTRASI. Munculnya jerawat ringan, breakout, hingga purging bisa menjadi salah satu tanda kulit yang mengalami over eksfoliasi atau eksfoliasi berlebihan.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan kesal dengan kinerja jajarang Dinas Perhubungan DKI terkait penerapan jalan berbayar alias electronic road pricing (ERP).

Basuki menginginkan lelang tender perusahaan pelaksana program ERP dilaksanakan pada tahun ini. Namun, Dishub DKI menjadwalkan lelang itu baru pada 2015.

"Saya minta mereka segera lakukan lelang, mereka ini (kinerjanya) terlalu lambat. Tahun ini harus lelang, lihat saja deh gimana kepala dinasnya, sudah capek saya," kata Basuki, di Balaikota, Senin (22/12).

Uji coba jalan berbayar sudah dilakukan mulai 30 September 2014. PT Kapsh menjadi pelaksana uji coba untuk ruas Jalan MH Thamrin di Jakarta Pusat dan PT Q-Free untuk Jalan HR Rasuna Said di Jakarta Selatan.

Basuki mengatakan tak hendak menutup kesempatan bagi perusahaan lain mengikuti tender, selain kedua perusahaan itu. Dia menegaskan, perusahaan yang bisa membuktikan dapat memasang alat ini dengan baik dan menjalankan sistemnya dengan lancar, yang bakal menjadi pemenang tender.

"Jembatan penghubung Stasiun Tanah Abang sama Blok G Tanah Abang saja enggak selesai-selesai. Saya enggak paham sama Dishubnya, saya suudzan (berburuk sangka) proyek ini kayaknya masih dimainin (anggarannya). Ya harusnya memang alat ERP terpasang tahun ini, dijalankan tahun depan," keluh Basuki.

Adapun soal tarif ERP, Basuki memperkirakan nominalnya berkisar antara Rp 23.000 hingga Rp 25.000 sekali lewat. Penerapan tarif tersebut, ujar dia, masih terus dikaji. Jika dalam satu jam masih melintas minimal 1.500 mobil, ujar dia, maka tarif tersebut akan dinaikkan lagi.

Sebaliknya, kata Basuki, bila per jam tak sampai 1.500 mobil melintas maka tarif ERP pun akan diturunkan. "Tapi ya Dinas Perhubungan tidak bisa memberi kepastian. Nanti kami cari orang Dishub DKI yang bisa memberi kepastian," ujar dia. (Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×