Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memperkirakan akan semakin banyak pihak yang berusaha mengadu domba hubungannya bersama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo. Namun, ia menegaskan bahwa ia mendukung keberhasilan Jokowi dan tidak ingin menjatuhkannya.
Basuki memperkirakan, adu domba itu akan semakin nyata menjelang Pemilihan Umum 2014 di mana Jokowi disebut-sebut akan menjadi calon presiden. "Menjelang April (pemilihan anggota legislatif) nih, penzaliman tambah kejam," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Senin (6/1/2014).
Perbedaan sikap yang ditunjukkan Jokowi dan Basuki terlihat dalam penerapan Instruksi Gubernur Nomor 150 Tahun 2013 tentang penggunaan kendaraan umum. Pada uji coba pertama kebijakan itu pada Jumat (3/1/2014), Jokowi bersepeda dari rumah dinas di Taman Suropati menuju Balaikota Jakarta. Namun, Basuki tetap menggunakan kendaraan dinasnya menuju kantor.
Hal itu memicu reaksi dari berbagai pihak. Kritik pun dilayangkan kepada Basuki karena dianggap tidak mematuhi Instruksi Gubernur tersebut. "Untung Pak Jokowi sudah sehati sama gue. Kalau enggak, diadu domba semua," kata Basuki.
Basuki mengatakan, ibarat sebuah film, dia hanyalah seorang pemeran pembantu, sementara Jokowi merupakan aktor utama. Sama halnya saat bekerja memecahkan segala permasalahan Ibu Kota, Basuki merasa hanya berperan membantu kerja Jokowi. Ia mengatakan, tugasnya adalah untuk membuat Jokowi berhasil. Oleh sebab itu, tak masalah jika beban dia sama berat atau bahkan lebih besar daripada Jokowi.
Basuki siap dihujat oleh banyak pihak karena berbagai kebijakan ekstrem dari Pemprov DKI. "Yang penting jangan sampai menghujat Pak Gubernur. Saya harus tambah kecil, beliau (Jokowi) tambah besar, itu teorinya," ujar Basuki. (Kurnia Sari Aziza)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News