kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.209   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.097   0,57   0,01%
  • KOMPAS100 1.061   -1,66   -0,16%
  • LQ45 834   -1,33   -0,16%
  • ISSI 215   0,18   0,08%
  • IDX30 426   -0,55   -0,13%
  • IDXHIDIV20 514   0,79   0,15%
  • IDX80 121   -0,21   -0,17%
  • IDXV30 125   -0,28   -0,22%
  • IDXQ30 142   -0,01   0,00%

Jokowi-Basuki beda konsep soal bus tingkat wisata


Minggu, 05 Januari 2014 / 17:41 WIB
Jokowi-Basuki beda konsep soal bus tingkat wisata
ILUSTRASI. Dapatkan cashback Rp100.000 saat membayar tagihan pascabayar Telkomsel Halo di Telkomsel.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo memastikan bahwa bus tingkat untuk wisatawan tidak akan melintas di jalur bus transjakarta. Hal ini sangat berbeda dari pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, yang berulangkali menyebut bus tingkat wisata itu dapat melintasi busway.

"Enggak bisa (melintas di busway)," kata Jokowi di Jati Pulo, Jakarta Barat, Minggu (5/1).

Menurut Jokowi, bus wisata yang didatangkan dari China itu sudah sesuai standar, yakni sepanjang 4,2 meter. Selain itu, bus tingkat wisata tersebut telah dirancang ramah dengan kaum difabel karena floor deck-nya akan dibuat pendek dan bus melintas di lajur kiri. Bus tingkat seperti itu sebelumnya telah dioperasikan oleh negara maju, seperti Singapura.

Saat ini, Pemprov DKI Jakarta sedang berupaya memperbaiki trotoar sehingga memudahkan kaum difabel untuk menggunakan sarana angkutan massal tersebut. Bus tingkat wisata itu akan diuji coba terlebih dahulu sebelum dioperasikan secara permanen. "Ya, mungkin pertama-pertamalah dikawal kita dulu," ujar Jokowi.

Pemprov DKI Jakarta telah membeli 5 unit bus tingkat wisata. Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Arie Budhiman mengatakan, bus-bus buatan China tersebut akan segera melintas di jalanan Ibu Kota pada akhir Januari ini. Meskipun bus-bus itu tiba pada 9 Januari, tetapi harus melewati sejumlah prosedur, seperti pengurusan administrasi hingga uji kelayakan kendaraan. Setiap bus tingkat wisata senilai Rp 3 miliar. Semuanya dibeli melalui APBD DKI.

Bus itu akan berhenti di sejumlah tempat tujuan wisata Jakarta, seperti museum, Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), maupun aset kesenian lain. Tak hanya berhenti di objek wisata, bus tingkat itu juga akan berhenti di beberapa objek perbelanjaan, seperti Ratu Plaza atau Sarinah.

Pada tahap pertama, bus tingkat itu akan digunakan untuk melayani turis mulai dari Blok M hingga Monumen Nasional (Monas). Penumpangnya tidak dikenakan biaya alias gratis. "Dengan adanya bus tingkat ini diharapkan orang berduyun-duyun datang ke Jakarta. Pasti banyak yang ingin merasakan naik bus wisata gratis," kata Arie. ( Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×