kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Bappenas Menghitung Celah Pembiayaan SDGs di Indonesia Capai US$ 1 Triliun


Senin, 23 Mei 2022 / 15:34 WIB
Bappenas Menghitung Celah Pembiayaan SDGs di Indonesia Capai US$ 1 Triliun
ILUSTRASI. Celah pembiayaan SDGs di Indonesia mencapai US$ 1 triliun.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/ Bappenas) menyebut, celah pembiayaan untuk pembanguan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG'S) di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 1 triliun.

“Celah biaya pembangunan SDG’s indonesia diperkirakan mencapai US$ 1 triliun. Untuk menutup celah biaya tersebut, selama ini negara-negara di dunia membuat pembiayaan campuran yang mengombinasikan investasi dari pemerintah dan swasta,” kata Staf Ahli Menteri PPN/Bappernas Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Vivi Yulaswati dalam webinar side event G20, Senin (23/5).

Dia menyebutkan, secara global, sebelum covid-19, celah pembiayaan tahunan untuk SDG’S mencapai US$ 2,5 triliun. Tapi angkanya kemudian membengkak menjadi US$ 4,2 triliun saat pandemi.

Baca Juga: Target Pertumbuhan Ekonomi Tahun Depan Antara 5,3%-5,9%

Dengan adanya pembengkakan pembiayaan ini, Bappenas telah melakukan sejumlah penyesuaian untuk pembiayanan campuran.

Indonesia juga telah melakukan transformasi ekonomi untuk mencari seumber pembiayaan yang berkelanjutan dengan pedoman SDG’s.

Vivi menambahkan, Indonesia telah membuat roadmap keuangan dengan konsep pembangunan berkelanjutan, taksonomi hijau, pemetaan investor SDGs, Indonesia Impact Fund. Hal ini diciptakan untuk mendukung upaya pencapaian ekosistem berkelanjutan.

Baca Juga: Sri Mulyani Optimistis Indonesia Bisa Keluar dari MiddleIncome Trap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×