kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bappenas dorong KPBU dorong infrastruktur untuk transportasi


Minggu, 18 November 2018 / 08:47 WIB
Bappenas dorong KPBU dorong infrastruktur untuk transportasi
ILUSTRASI. Diskusi Peningkatan Industri Kelautan dan Perikanan


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tengah serius melakukan percepatan pembangunan infrastruktur transportasi. Untuk itu, guna mendukung konektivitas pemerintah akan mendorong pembangunan lewat skema pembiayaan kreatif seperti, Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atau Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA).

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, pihaknya siap membantu Kementerian Perhubungan (Kemhub) dalam upaya mempercepat pembangunan infrastruktur transportasi.

“Untuk pembiayaan proyek infrastruktur, dalam kurun waktu lima tahun sekarang ini, pemerintah melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) mendukung sebesar 41%, BUMN 22%, swasta 37%. Jadi saya bicara bagaimana mengisi 37% yang swasta ini, melalui KPBU atau PINA,” ujar Bambang, Rabu (14/11).

Menurut Bambang, konektivitas adalah syarat pertumbuhan ekonomi yang dapat mendorong ekspor. Apabila Indonesia memiliki infrastruktur perhubungan yang bagus otomatis biaya logistik turun. Saat ini misalnya, biaya logistik 30% dari biaya produksi, artinya barang produksi dalam negeri tidak kompetitif karena dibebani biaya produksi.

"Nah, kalau kita bisa turunkan (biaya logistik) jadi 10%, ya barangnya akan lebih kompetitif, ekspor akan lebih besar,” jelas Bambang

Kemhub telah menerapkan beberapa proyek infrastruktur transportasi menggunakan skema KPBU, d iantaranya proyek infrastuktur Bandara Labuan Bajo serta Kereta Api Makassar – Pare Pare. Kedua proyek tersebut ternyata diminati banyak investor. Harapannya, dengan contoh dua proyek yang berhasil ditawarkan ini, proyek-proyek lainnya juga akan dilakukan dengan lebih mudah.

“Kita membutuhkan sekitar Rp 1.000 triliun, sementara uang yang dianggarkan dalam lima tahun dengan akumulasi APBN dan APBD hanya Rp 400 triliun. Karena terjadi gap, kita harus menutup gap itu dengan usaha, kerjasama, konsesi dengan swasta. Saya gembira seperti apa yang disampaikan oleh Kepala Bappenas bahwa peserta yang mengikuti proyek baik di Labuan Bajo maupun di Pare Pare banyak sekali. Jadi ini menjadi kesempatan yang baik untuk kita melakukan perbaikan. Dengan dua contoh itu, tempat yang lain lebih mudah kita lakukan,” ungkap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×