kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Banyak pejabat pilih kena sanksi daripada dikejar KPK


Minggu, 29 Agustus 2010 / 03:16 WIB


Reporter: Lamgiat Siringoringo | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Pejabat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) masih ada juga yang malas melaporkan kekayaannya pada KPK. Dari data Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) KPK yang diperoleh KONTAN, sampai dengan tanggal 17 Agustus lalu, dari 6.453 pejabat BUMN yang wajib, baru 5.351 pejabat yang sudah melaporkan.

Artinya, masih ada sekitar 1.102 pejabat perusahaan pelat merah yang belum melaporkan kekayaannya ke KPK. Juru Bicara KPK Johan Budi SP menyatakan, para pejabat yang tercatat wajib untuk melaporkan kekayaan agar segera melaksanakan kewajibannya itu. "Kami minta untuk segera melaporkan," ujar Johan.

Padahal, bos para pejabat ini yakni Menteri BUMN Mustafa Abubakar memberikan deadline terakhir penyerahan laporan ini tanggal 17 Agustus. Mustafa sendiri pernah berjanji kalau sampai tanggal 17 Agustus masih ada yang belum lapor kekayaan, akan memberikan sanksi keras pada pejabat yang nakal ini. "Akan ada sanksi tidak naik jabatan dan tidak naik gaji," ujar Mustafa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×