kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Bantuan Beras Mulai Disalurkan, Mentan Wanti-Wanti Bulog Agar Tak Ada Kebocoran


Minggu, 13 Juli 2025 / 18:09 WIB
Bantuan Beras Mulai Disalurkan, Mentan Wanti-Wanti Bulog Agar Tak Ada Kebocoran
ILUSTRASI. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman. Menteri Pertanian mengatakan pada tahap pertama distribusi bantuan pangan pihaknya meyalurkan 360 ribu ton beras.


Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.COID - JAKARTA. Bantuan pangan beras mulai disalurkan untuk periode Juni-Juli 2025. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaimaan mengatakan pada tahap pertama pihaknya meyalurkan 360 ribu ton beras. 

“Ini bukan sekadar bantuan, tapi bukti nyata kehadiran negara untuk menjaga daya beli rakyat, mengurangi beban rumah tangga, dan memastikan akses terhadap bahan pangan pokok, terutama beras,” ujar Mentan Amran, Sabtu (12/7). 

Dalam kesempatan ini, Amran juga memperingatkan kepada Bulog untuk hati-hati sebagai pelaksana program penyaluran SPHP di lapangan. Dia meminta agar tidak ada kebocoran atau dimanfaatkan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. 

"Saya minta tidak tegas mafia pangan,” tegasnya. 

Baca Juga: Jaga Pasokan & Harga Beras Stabil, Bulog Ditugaskan Salurkan 1,3 Juta Ton Beras SPHP

Peringatan ini didasari oleh investigasi Satgas Pangan Bareskrim Polri terhadap dugaan pelanggaran sejumlah produsen besar yang diduga mengedarkan beras tidak sesuai standar mutu dan takaran. Temuan ini memperkuat pentingnya beras SPHP sebagai pengendali harga dan pelindung konsumen. 

Amran menegaskan bahwa beras SPHP bukan sekadar tambahan pasokan, tapi benteng dari praktik curang. Untuk itu, dirinya berharap agar pelaksanaannya harus berintegritas dan diawasi ketat. 

Kalau ada yang nakal, kita tindak tegas,” kata Amran. 

Diketahui, program SPHP dilaksanakan oleh Badan Pangan Nasional dan Perum BULOG melalui distribusi ke pengecer pasar rakyat, koperasi desa, outlet pangan daerah, hingga Gerakan Pangan Murah. Beras SPHP dikemas 5 kg dan dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.

“Ini bukan soal jumlah, tapi keadilan distribusi. Jika tidak tepat sasaran, maka tujuan SPHP akan gagal. Distribusinya harus transparan dan diawasi pemerintah pusat dan daerah,” imbuhnya.

Di sisi hulu, Kementerian Pertanian terus memperkuat produksi beras melalui program pompanisasi, bantuan benih tahan kekeringan, dan percepatan tanam. Hasilnya, produksi beras nasional Januari–Agustus 2025 diperkirakan mencapai 24,97 juta ton, naik 14,09% dibanding periode yang sama 2024 sebesar 21,88 juta ton.

Baca Juga: Bapanas Buka Peluang Bantuan Pangan Beras Berlanjut pada Tahun Depan

Selanjutnya: IHSG Menguat, Dapen BTN Pilih Hati-Hati Tambah Saham

Menarik Dibaca: Apakah Jurusan Bahasa Terancam Tergusur AI atau Tidak? Ini Sederat Faktanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×