kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Mandiri Memperkirakan Inflasi Kembali ke Sasaran BI di Tahun 2023


Senin, 02 Januari 2023 / 19:34 WIB
Bank Mandiri Memperkirakan Inflasi Kembali ke Sasaran BI di Tahun 2023
ILUSTRASI. Bank Mandiri meyakini, inflasi pada tahun 2023 akan kembali ke kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) yang sebesar 2%-4%. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri meyakini, inflasi pada tahun 2023 akan kembali ke kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) yang sebesar 2%-4% secara tahunan. 

Dari hitungan Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman, inflasi pada tahun ini akan berada di kisaran 3,60% secara tahunan. Kisaran inflasi ini melandai dari capain inflasi 2022 yang sebesar 5,51%.

Berbeda dari tahun 2022 dimana kenaikan inflasi juga didorong oleh kenaikan harga energi global, Faisal memandang tekanan inflasi energi akan berkurang pada tahun ini. 

"Tekanan harga energi global cenderung mereda pada tahun 2023, seiring dengan harga komoditas global yang diperkirakan menurun," tutur Faisal kepada Kontan.co.id, Senin (2/1). 

Baca Juga: Pengamat Sebut Ruang Penurunan Harga BBM Subsidi Cukup Terbuka

Seiring dengan harga energi global yang mulai melandai, ini memperbesar peluang tidak adanya kenaikan harga bahan bakar atau energi lebih lanjut di Indonesia. 

Dengan asumsi ini, Faisal yakin inflasi dari komponen harga diatur pemerintah (administered price) akan turun secara signifikan di semester II-2023. 

Akan tetapi, Faisal memberi beberapa catatan. Menilik komponen inti, ada kemungkinan inflasi komponen inti akan menguat. 

Ini seiring dengan langkah pemerintah yang menghapus pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) yang mendorong mobilitas masyarakat serta permintaan. 

Selain itu, harga emas diyakini meningkat, seiring periode perlambatan ekonomi global dan di tengah tren normalisasi kebijakan moneter yang berlanjut. 

Pemerintah juga perlu menjaga inflasi kelompok harga bergejolak. Ini dilakukan dengan menjaga harga pangan. 

"Pemerintah harus melanjutkan operasi pasar dan koordinasi yang solid dengan otoritas untuk menjaga harga pangan, seperti beras yang ada tendensi meningkat lagi," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×