kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bank Mandiri: Inflasi 2022 Bisa Lampaui Batas Atas Target BI


Kamis, 05 Mei 2022 / 18:38 WIB
Bank Mandiri: Inflasi 2022 Bisa Lampaui Batas Atas Target BI
ILUSTRASI. Pedagang melayani pembeli bahan makanan di pasar tradisional, jakarta,


Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Mandiri mengerek perkiraan inflasi Indonesia pada tahun 2022. Lembaga tersebut membuka peluang, tingkat inflasi pada tahun 2022 bisa melampaui batas atas kisaran sasaran Bank Indonesia (BI) yang sebesar 4% yoy.

Sebagai gambaran, BI dan pemerintah sudah menetapkan inflasi pada tahun 2022 akan terjaga di kisaran 3% yoy plus minus 1% atau lebih tepatnya di kisaran 2% yoy hingga 4% yoy.

“Kami memperkirakan, inflasi pada tahun 2022 bisa mencapai 4,60% yoy pada akhir tahun 2022, ini lebih tinggi dari perkiraan semula kami yang sebesar 3,30% yoy,” tutur Faisal dalam keterangannya, Rabu (4/5).

Faisal memperkirakan, tekanan inflasi akan mulai terasa pada semester II-2022, baik secara substansial dan fundamental. Peningkatan inflasi ini didorong oleh inflasi baik dari sisi permintaan (demand-pull inflation) maupun dari sisi suplai (cost-push inflation).

Baca Juga: S&P Global: Meski Naik, Industri Manufaktur Indonesia Masih Hadapi Kendala Pasokan

Dari sisi permintaan, inflasi disebabkan adanya peningkatan permintaan sebagai buah akselerasi pemulihan ekonomi. Ini juga disebabkan oleh peningkatan mobilitas karena pelonggaran pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Dari sisi suplai, peningkatan inflasi berasal dari peningkatan harga bahan baku, harga energi, maupun harga bahan bakar minyak (BBM).

Lebih lanjut, bila melihat dari sisi komponen pembentuk inflasi, komponen yang paling besar mendorong inflasi umum pada tahun ini adalah inflasi harga diatur pemerintah atau administered prices.

“Karena ada potensi kemungkinan penyesuaian harga diatur pemerintah, seiring wacana peningkatan harga energi bersubsidi seperti harga listrik, LPG 3 kilogram, dan harga Pertalite,” tandas Faisal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×