Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar
WASHINGTON. Bank Dunia menyetujui pencairan utang baru senilai US$ 750 juta kepada Indonesia. Utang baru dari bank Dunia ini akan digunakan oleh pemerintah Indonesia untuk mendanai proyek setrum PT PLN dan program sektor pendidikan.
Direktur Bank Dunia untuk Indonesia, Joachim von Amsberg bilang, di tengah ketidakpastian perekonomian dunia yang terus berkelanjutan, investasi baru ke Indonesia ini sebagai sinyal bahwa kepercayaan Bank Dunia dan dukungan kepada Indonsia terus berlanjut. " Kami senang bisa mendukuing program investasi dari pemerintah Indonesia dan PLN," kata Joachim.
Perincian utang ini antara lain sebesar US$ 30 juta kepada PLN. Pinjaman ini akan digunakan untuk meningkatkan kapabilitas manajemen dan penerapan ERP atau Enterprise Resources Planning. Di dalamnya akan berisi program pembangunan teknologi informasi yang terintegrasi, sehingga membantu manajemen PLN untuk menatur sumber daya manusia, material dan sistem manajemen keuangan, terutama untuk wilayah Jawa dan Bali juga operasional Sumatra dan Sulawesi.
Dengan sistem standar baru ini, Bank Dunia berharap proses bisnis di PLN menjadi lebih transparan dan bisa melaksanakan kontrol internal. "Menggunakan ERPdi Jawa dan Bali akan memperkuat kapabilitas manajerial kami, dengan informasi finansial lebih baik akan membuat keputusan kami juga lebih baik," kata Setio Anggoro Dewo direktur keuangan PLN.
Untuk sektor pendidikan, pendanaan tambahan sebesar US$ 500 juta akan digunakan untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS) - Perbaikan Pengetahuan untuk Transparansi dana Akuntabilitas (KITA). Bank Dunia telah menyalurkan total dana US$ 1,1 miliar untuk program ini.
Sedangkan sebesar US$ 220 juta akan digunakan oleh pemerintah Indonesia untuk program peningkatan akuntabilitas pemerintah daerah dalam menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News