kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Dunia: Ada 115 juta penduduk Indonesia berpotensi jadi kelas menengah


Kamis, 30 Januari 2020 / 15:16 WIB
Bank Dunia: Ada 115 juta penduduk Indonesia berpotensi jadi kelas menengah


Reporter: Grace Olivia | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan kelas menengah menjadi salah satu kunci pertumbuhan ekonomi dan kemajuan Indonesia. Bank Dunia mencatat, ada sebanyak 45% populasi atau 115 juta orang yang berpotensi naik status menjadi kelas menengah di Indonesia dan menjadi motor perekonomian Indonesia ke depan. 

Dalam laporan terbarunya, "Aspiring Indonesia - Expanding the Middle Class”, Bank Dunia mengungkap besarnya potensi kelas menengah terhadap ekonomi Indonesia. Dalam periode 15 tahun terakhir, jumlah populasi kelas menengah Indonesia naik dari 7% menjadi 20% atau sekitar 52 juta orang. 

Baca Juga: Perusahaan Asuransi Beraksi, Dua Saham Emiten Jadi Sasaran Akumulasi

“Tingkat permintaan dari kelas menengah ini dapat mendorong pertumbuhan. Merekalah sumber dari hampir separuh konsumsi rumah tangga Indonesia dan mereka jugalah yang berinvestasi lebih pada sumber daya manusia,” tutur Direktur Bank Dunia untuk Indonesia Rolande Pryce, Kamis (30/1). 

Bank Dunia mendata, pertumbuhan konsumsi kelas menengah mencapai 12% setiap tahunnya sejak 2002 dan kini bahkan menyumbang hampir separuh dari total konsumsi rumah tangga Indonesia.

Untuk itu, diperlukan kebijakan yang tepat untuk dapat memperbesar populasi kelas menengah yang pada akhirnya mampu meningkatkan potensi pembangunan dan membawa Indonesia naik kelas menjadi negara maju. 

Baca Juga: The Fed menahan suku bunga acuan, ini alasan utamanya

Agar dapat mendorong 115 juta populasi tersebut ke kelas menengah, pemerintah harus menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan dengan upah yang lebih baik, serta sistem yang dapat menyediakan pendidikan berkualitas dan jaminan kesehatan universal. 




TERBARU

[X]
×