kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Bank-Bank Negara Maju Bermasalah, ASEAN Bakal Bahas Dampaknya ke Regional


Senin, 27 Maret 2023 / 21:26 WIB
Bank-Bank Negara Maju Bermasalah, ASEAN Bakal Bahas Dampaknya ke Regional
ILUSTRASI. Kolapsnya bank besar di negara maju menjadi salah satu hal yang akan dibahas dalam jalur keuangan ASEAN. REUTERS/Lim Huey Teng/File Foto


Reporter: Bidara Pink | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - BADUNG. Kolapsnya bank besar di negara maju menjadi salah satu hal yang akan dibahas dalam jalur keuangan ASEAN. 

Seperti kita tahu, ada beberapa bank yang tengah bermasalah. Di Amerika Serikat (AS) ada bank Silicon Valley, Bank Signature, dan Bank Silvergate. 

Tak hanya di AS, beberapa bank di Eropa seperti Credit Suisse dan Bank Deutsche juga mengalami gonjang-ganjing. 

Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo mengungkapkan, masalah perbankan tersebut tentu akan membawa dampak pada pasar keuangan negara berkembang. 

Baca Juga: Pertemuan Jalur Keuangan ASEAN Bakal Bahas Risiko Aset Kripto

"Kalau bicara masalah apa dampak dari negara maju ke negara berkembang, kami sepakat ada dampaknya," tutur Dody dalam media briefing, Senin (27/3). 

Namun, yang lebih penting dalam pertemuan ini nantinya, otoritas akan bicara mengenai bagaimana cara menanggulangi dampak tersebut. 

"Bagaimana cara mempertahankan? Apa yang harus diakukan untuk mengurangi dampak," tambah Dody. 

Termasuk di sini, dampak rambatannya (second round impact) kepada perusahaan rintisan (startup) juga platform e-commerce. 

Baca Juga: Menkes dan Menkeu ASEAN Tengah Godok Dana Pandemi untuk Regional

Selain ke pasar keuangan, gonjang-ganjing bank-bank tersebut juga akan merembet ke kondisi ekonomi makro negara berkembang. 

Dalam hal ini, mengganggu lalu lintas modal, pergerakan nilai tukar, juga likuiditas.

"Sehingga, ini yang memang perlu dilakukan diskusi global baik di ASEAN maupun ASEAN+3," tandasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×