kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Banjir Jakarta bisa dipantau dari situs ini


Jumat, 23 Januari 2015 / 10:43 WIB
Banjir Jakarta bisa dipantau dari situs ini
ILUSTRASI. Tak hanya di ruang tamu, sofa juga bisa diletakan di dalam kamar. Yuk simak area yang tepat untuk menatanya


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Hujan yang turun berkepanjangan identik dengan banjir. Hal ini seringkali merepotkan bila kita tidak mengetahui di mana titik-titik yang sedang kebanjiran, sementara harus tetap melakukan perjalanan.

Sekelompok developer berusaha mengurai kerepotan itu dengan menghadirkan siagabanjir.org. Melalui situs tersebut, pengguna bisa memantau situasi banjir di sejumlah wilayah Jakarta, juga daerah lain.

Developer Siagabanjir, Fauzan Helmi Sudaryanto mengatakan laporan banjir tersebut disajikan dalam bentuk peta. Asalnya dari laporan langsung yang dilakukan masyarakat, melalui akun Twitter.

"Ide kita ingin memetakan informasi orang tentang banjir. Jadi kita tarik informasi tersebut baik dari akun-akun orang atau dari akun seperti TMC Polda Metro," terang Fauzan kepada KompasTekno, Jumat (23/1).

Dia menerangkan, cara menggunakan peta ini mudah. Pengguna tinggal masuk ke alamat web siagabanjir.org/peta. Setelah itu akan terpampang peta berupa Google Maps. Bedanya adalah lingkaran-linkgaran yang muncul di area tertentu peta itu.

Lingkaran-lingkaran ini berwarna mengindikasikan kategori bahaya banjir. Hijau untuk level awal, kuning untuk banjir yang mulai semata kaki. Jingga untuk banjir yang sudah merendam betis dan Merah untuk banjir yang sudah parah.

Ketika pengguna mengklik lingkaran di peta, maka akan terbuka laporan banjir yang terjadi di titik tersebut. Selain laporan yang menyebutkan kondisi banjir, menurut Fauzan, aplikasi web buatannya bersama kawan-kawan itu bisa menampilkan foto yang disematkan dalam kicauan.

"Basically, tweet dari pengguna yang ditampilkan asal menggunakan hashtag #SiagaBanjir, tapi foto juga bisa tertangkap," jelasnya.

Fauzan mengembangkan aplikasi berbasis web ini bersama lima orang kawannya. Mereka adalah Riska Fadilla, Rasmunandar Rustam, Taufan Satrio, Caraka Nur Azmi, Enreina Annisa Rizkiasri.(Yoga Hastyadi Widiartanto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×