kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45937,00   8,64   0.93%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banggar DPR Setujui Permintaan Pagu Indikatif Anggaran 2023 oleh 3 Kemenko


Senin, 06 Juni 2022 / 22:45 WIB
Banggar DPR Setujui Permintaan Pagu Indikatif Anggaran 2023 oleh 3 Kemenko


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Anggaran (Banggar) DPR RI memberikan persetujuan terhadap pagu indikatif anggaran yang diajukan oleh tiga kementerian koordinator.

Tiga kementerian tersebut yakni, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

“Karena di pimpinan sudah sepakat, jadi para Bapak anggota (Banggar) juga sepakat,” tutur Ketua Banggar DPR RI Said Abdullah saat memimpin Rapat Kerja Banggar DPR RI dengan Menko-Menko, Senin (6/6).

Adapun, Pagu indikatif Kemenko Polhukam Rp 296,415 miliar dengan usulan pagu tambahan Rp 24,342 miliar sehingga menjadi Rp 320,758 miliar. Pagu indikatif Kemenko Bidang PMK sebesar Rp 232,287 miliar dengan usulan penambahan Rp 50 miliar dengan total pengajuan akhir di tahun 2023 Rp 282,287 miliar.

Baca Juga: Kemenko Perekonomian Minta Tambahan Anggaran Rp 82,2 Miliar dalam Pagu Indikatif 2023

Sedangkan Pagu indikatif Kemenko Bidang Perekonomian yang awalnya Rp 471,878 miliar diajukan tambahan anggaran sebesar Rp 82,2 miliar, sehingga usulan pagu anggaran menjadi Rp 554,078 miliar.

Said berharap, dengan adanya tambahan anggaran tersebut, para Menteri Koordinator yang hadir dapat mempertajam prioritas dan capaian serta ikut berperan dalam mengembalikan angka defisit APBN di bawah 3% sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara.

“Kehadiran Bapak-Ibu sekalian para Menko diharapkan lebih mempertajam prioritas-prioritas sasaran dan capaian yang ingin kita raih bersama karena kita juga pada 2023 akan kembali kepada defisit maksimal 3%,” imbuh Said. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×