Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perhubungan (Kemhub) akan mengintegrasikan operasional bandara di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Solo, Jawa Tengah. Ini akan melibatkan tiga bandara, yakni Bandara Baru Internasional Yogyakarta (New Yogyakarta International Airport/ NYIA), Bandara Adi Sutjipto DIY dan Bandara Adi Soemarmo Solo . Integrasi menggunakan konsep multy airport system.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesthi mengatakan, integrasi itu agar ketiga bandara saling mendukung dalam memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna transportasi udara. Rencananya, bandara baru Yogya NYIA diperuntukkan bagi penerbangan domestik jarak jauh dan internasional dengan jarak tempuh penerbangan lebih dari satu jam.
"Bandara Adi Sutjipto dipakai untuk penerbangan jarak dekat dan penerbangan general aviation. Bandara Adi Soemarmo untuk penerbangan domestik dan internasional," jelas Polana dalam keterangan tertulis, kemarin.
Rencana ini menyusul hasil kunjungan kerja Kemhub pada Jumat (14/12) ke proyek bandara baru Yogyakarta yang berada di Kulonprogo. Kunjungan ini menemukan pembangunan seluruh infrastruktur bandara baik dari sisi landside maupun airside mencapai 19%. Kemhub menargetkan pembangunan mencapai 50% pada April 2019, sehingga memenuhi syarat minimal operasional.
Sedangkan untuk sisi airside seperti runway, taxiway dan apron ditargetkan pada bulan April 2019 sudah selesai 100% dan bisa dioperasionalkan. Bandara NYIA akan mempunyai landas pacu sepanjang 3.250 meter dan area parkir pesawat berkapasitas hingga 23 pesawat pada tahap I tahun 2019. Bandara ini bisa melayani pesawat besar seperti Boeing B777, Airbus A380, A330 dan lainnya yang mampu terbang jarak jauh dan membawa banyak penumpang.
Untuk menunjang multi airport system, Kemhub menyiapkan dukungan multimoda berupa kereta api dan bus . Kedua moda tersebut akan mengangkut penumpang bolak-balik dari bandara lama yaitu Bandara Adi Sutjipto menuju NYIA.
Menurut pengamat perkotaan dan transportasi publik Yayat Supriatna, ketiga bandara memang harus diintegrasikan. "Jaraknya saling berdekatan, fungsi manajemen harus terintegrasi," ujar Yayat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News