kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bali kebut pembangunan infrastruktur untuk IMF-WB meeting


Jumat, 02 Maret 2018 / 17:56 WIB
Bali kebut pembangunan infrastruktur untuk IMF-WB meeting
Konpres persiapan pertemuan IMF dan Bank Dunia di Bali


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Pemerintah daerah di Bali tengah membenahi kotanya untuk menyambut acara tahunan International Monetary Fund (IMF) dan World Bank (WB) pada Oktober mendatang. Mulai dari Infrastruktur hingga akomodasi di siapkan secara matang.

Kepala kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, Causa Iman Karana mengatakan, ada beberapa hal kegiatan yang untuk mendukung kegiatan ini.

“Yang terpenting adalah pengerjaan infrastruktur yang sekarang sedang dikerjakan di Bali. Ada bebrapa pekerjaan infrastruktur yang saat ini sedang on going,“ katanya saat di temui di Bali Nusa Dua Convention Center (BNCC), Jumat (2/3).

Yang pertama adalah pembangunan apron bandara Ngurah Rai dengan nilai investasi sebesar Rp 1,34 triliun. Pembangunan ini akan dikebut untuk mendukung event IMF-WB, sehingga nanti lalu lintas peserta yang datang dari bandaran akan lebih rapih.

Kemudian berikutknya, pembangunan underpass Ngurah Rai dengan biaya sekitar Rp 289 miliar. Selain itu penyelesaian patung Garuda Wisnu Kencana (GWK).

“Kalau kita lihat pekerjaannya sangat dikebut, dengan nilai sebesar Rp 450 miliar. Dan yang terakhir adalah Benoa Tourism Park itu Rp 1,7 triliun,” jelasnya.

Di sisi lain, untuk kepanitiaan sekitar Rp 1 triliun. Dengan demikian, nilai manfaat yang akan didapat oleh Kota Bali sebesar Rp 5,7 triliun. Dana untuk pembangunan infrastruktur tersebut Rp 209 miliar berasal dari APBN dan Rp 80 miliar dari APBD kabupaten Badung untuk pembebasan lahan.

Sementara itu, dengan 15.000 peserta delegasi yang akan menginap selama lima hari, akan menghabiskan dana untuk penginapan sebesar Rp 666 miliar. Sementara dari transportasi Udara, ada Rp 36 miliar, kemudian untuk sewa kendaraan ada Rp 38 miliar, paket makan minum hiburan ada Rp 146 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×