kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.042.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.445   2,00   0,01%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Balas surat Nazaruddin, martabat SBY dinilai jatuh


Senin, 22 Agustus 2011 / 11:23 WIB
Balas surat Nazaruddin, martabat SBY dinilai jatuh
ILUSTRASI. Promo Yogya Supermarket hari ini 5 November 2020 menawarkan produk-produk segar kebutuhan harian. Dok: Instagram Yogya Group


Reporter: Dwi Nur Oktaviani | Editor: Edy Can


JAKARTA. Pengamat politik Yudi Latif menyatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono seharusnya tidak membalas surat Muhammad Nazaruddin, tersangka dugaan korupsi proyek pembangunan wisma atlet SEA Games. Yudi menilai, surat Nazaruddin itu hanya dalam konteks personal Demokrat dengan SBY selaku Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.

Karena itu, dia menilai, SBY telah menjatuhkan martabatnya dengna menanggapi hal yang bersifat personal. “Surat yang sifatnya salah. Potensial mencoreng nama presiden sendiri. Jadi menurut saya tidak sepantasnya Presiden menananggapi surat yang prosesnya sudah di ranah hukum,” ujarnya, Senin (22/8).

Asal tahu saja, sebelumnya, SBY telah membalas surat dari Nazaruddin. Surat berkop istana ini meminta bekas Bendahara Umum Partai Demokrat tersebut untuk mengungkapkan kasus korupsi tersebut.

Yudi mengatakan, surat balasan SBY itu merupakan respon yang sesat. Direktur Eksekutif Reform Institute beralasan, surat SBY itu menggunakan kop kepresidenan dan dirilis ke publik.

Dia mengataskan, SBY seharusnya bersifat arif. "Hal-hal seperti itu tidak berbalas pantun dan dirilis publik. Ini mengundang publik berfikir aneh-aneh,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×