Sumber: KONTAN | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Meski masih kekurangan biaya investasi US$ 75 juta, PT Bakrie Telecom Tbk dan konsorsiumnya yakin, pengerjaan proyek serat optik Palapa Ring tahap II bisa terealisasi dalam waktu dekat. Kini, proyek ini telah memasuki tahap finalisasi jalur dan pembicaraan dengan vendor.
Direktur Layanan Korporat Bakrie Telecom Rakhmat Djunaidi bilang, rencananya konsorsium akan memasang kabel serat optik sepanjang 3.220,4 kilometer (km) di bawah tanah dan bawah laut yang membentang dari Sulawesi hingga ke Papua. "Diharapkan dalam waktu dekat bisa kami realisasikan," kata Rakhmat, akhir pekan lalu.
Rakhmat memberi sinyal bahwa saat ini, konsorsium tidak terlalu memusingkan kekurangan biaya investasi sebesar US$ 75 juta itu.
Menurut perhitungan awal, konsorsium Bakrie Telecom dan kawan-kawan membutuhkan dana sekitar US$ 225 juta untuk Palapa Ring II. Namun, kini mereka baru mengantongi dana US$ 150 juta. "Sebanyak US$ 90 juta dari Telkom, kemudian US$ 60 juta dari Bakrie Telecom dan Indosat," kata Rakhmat. Dana ini kurang karena PT Excelcomindo Tbk (XL) memutuskan mundur dari konsorsium itu.
Meski demikian, sejauh ini, pemerintah tetap yakin, proyek ini bakal tetap berjalan. Sebab, mereka yakin XL akan kembali bergabung menggarap proyek ini.
Sayang hingga kini, baik Bakrie Telecom maupun pemerintah belum memberi kepastian kapan proyek Palapa Ring II akan mulai bergulir.
Sementara, meski lebih maju, proyek Palapa Ring I juga belum berjalan. Rencana pembangunan fisik proyek Palapa Ring I yang tadinya akan dimulai hari ini (12/10) tertunda lagi. "Penundaan karena tender vendor yang dimiliki Telkom belum selesai," kata Sekretaris Jenderal Departemen Komunikasi dan Informatika Basuki Yusuf Iskandar.
Sebelumnya, Direktur Teknologi Informasi Telkom Indra Utoyo bilang, pihaknya siap menggarap proyek Palapa Ring tahap I. Untuk mengerjakan proyek tahap I, Telkom menyediakan investasi US$ 75 juta.
Pemasangan serat optik untuk tahap awal sepanjang 1.041 kilometer di dalam laut tersebut akan memakan waktu sekitar 400 hari. Setidaknya ada enam tempat di darat yang akan menjadi landing point kabel tersebut. Di antaranya Mataram, Waingapu, dan Kupang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News