kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.490   100,00   0,60%
  • IDX 6.520   249,06   3,97%
  • KOMPAS100 949   42,15   4,65%
  • LQ45 738   34,14   4,85%
  • ISSI 202   5,55   2,82%
  • IDX30 382   17,70   4,85%
  • IDXHIDIV20 462   16,68   3,75%
  • IDX80 107   4,47   4,34%
  • IDXV30 110   2,54   2,36%
  • IDXQ30 125   5,23   4,36%

BAKN DPR: Banyak penyimpangan anggaran di BUMN


Rabu, 20 November 2013 / 14:27 WIB
BAKN DPR: Banyak penyimpangan anggaran di BUMN
ILUSTRASI. Rupiah Lewat Rp 15.000 Per Dollar AS, Apa Indonesia Krisis? Ini Kata Menteri Keuangan


Reporter: Ferry Hidayat | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Badan Akuntabilitas Keuangan Negara (BAKN) DPR menemukan banyak kasus penyimpangan keuangan negara di lingkungan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Selain itu, BAKN juga melihat bahwa sebagian BUMN juga belum memiliki tata kelola (Good Corporate Governance/GCG) yang baik.

Kesimpulan tersebut diambil, setelah BAKN menelaah laporan Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) pada Semester I Tahun 2013.

"Dalam IHPS I tahun 2013 terdapat 21 objek pemeriksaan terkait BUMN, jenis pemeriksaan yang dilakukan adalah Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT) yang mencakup: Pelaksanaan Subsidi Kewajiban Pelayanan Umum, Operasional BUMN dan Pengelolaan Pendapatan" kata pimpinan BAKN DPR, Sumarjati Arjoso di Gedung DPR Rabu, (20/11).

BAKN menemukan ada 510 kasus penyimpangan keuangan negara. Di antaranya, sebanyak 234 kasus terkait kelemahan SPI dan sebanyak 276 kasus terkait ketidakpatuhan terhadap ketentuan perundang-undangan.

"Dari total 510 kasus tersebut, sebanyak 93 kasus merupakan kasus-kasus yang mengakibatkan kerugian, potensi kerugian negara, dan kekurangan penerimaan BUMN senilai Rp. 2,60 triliun," imbuhnya.

BAKN DPR juga menemukan penyimpangan sebanyak 28 kasus ketidakefektifan senilai Rp 44,75 triliun di beberapa BUMN.

"Tingginya nilai ketidakefektifan di BUMN mengindikasikan bahwa pengelolaan kegiatan di BUMN tidak tepat sasaran. Buruknya tata kelola BUMN sudah terbukti pada kasus-kasus besar seperti Hambalang, Pembangunan Sarana Vaksin Flu Burung, Pembangunan Wisma Atlet, pun ditengarai juga ada intervensi politik di pembangunan Gedung DPR yang batal itu," tandas Sumarjati.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×