kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   -3,00   -0,02%
  • IDX 7.480   -25,75   -0,34%
  • KOMPAS100 1.154   -2,95   -0,26%
  • LQ45 913   0,81   0,09%
  • ISSI 227   -1,59   -0,70%
  • IDX30 471   1,26   0,27%
  • IDXHIDIV20 567   3,73   0,66%
  • IDX80 132   -0,15   -0,11%
  • IDXV30 139   -0,18   -0,13%
  • IDXQ30 157   0,79   0,50%

Bakal serap 23.000 tenaga kerja, progres pembangunan KEK Galang Batang capai 80%


Minggu, 27 September 2020 / 10:35 WIB
Bakal serap 23.000 tenaga kerja, progres pembangunan KEK Galang Batang capai 80%
ILUSTRASI. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Galang Batang di Bintan, Kepulauan Riau, ditargetkan dapat menyerap 23.000 tenaga kerja. Hingga saat ini, penyerapan tenaga kerja dalam tahap pembangunan sebesar 3.500 orang.

"Dengan tenaga kerja diserap tahap awal 3.500, diharapkan terus bertambah dan menimbulkan multiplier effect yang lain," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulis, Sabtu (26/9) malam.

Adapun, pembangunan KEK Galang Batang kini mencapai 80% dan ditargetkan dapat beroperasi mulai tahun 2021. Saat ini, di KEK Galang Batang pun tengah dibangun smelter aluminium 1 juta ton/tahun. Airlangga pun menyebut, rencananya akan ada pembangunan industri tekstil di kawasan ini. Nantinya, industri ini akan menyerap tenaga kerja dari istri atau keluarga pekerja/buruh PT BAI.

"Ini adalah pendekatan yang unik yang tidak banyak dilakukan di berbagai pabrik," kata Airlangga.

Baca Juga: Dana pemulihan ekonomi nasional sudah terserap Rp 254 triliun

Sementara itu,  Dirjen Binapenta dan PKK Kemnaker, Suhartono, mengatakan, untuk memenuhi target 23.000 tenaga kerja, Kemnaker akan melakukan kerja sama dengan berbagai pihak untuk menyiapkan sumber daya manusia yang berkompeten.

"Kami akan melakukan kerja sama dengan kawasan agar penyiapan tenaga kerjanya lebih cepat. Dan kita juga akan meminta bantuan dinas dari luar kawasan untuk bisa mengirim tenaga kerja ke kawasan ini," kata Suhartono.

Dia pun menjelaskan, saat ini ada 90 tenaga kerja Indonesia yang tengah mengikuti pelatihan di China untuk mendapatkan alih teknologi dan keterampilan.

"Mereka ini nanti akan menjadi pengganti teknologi dari Tenaga Kerja Asing yang ada di sini," tambahnya.

Selanjutnya: Pemerintah genjot pengembangan KEK Galang Batang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×