Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Lalu, jika mengalami Gerhana Matahari Cincin, maka jari-jari sudut bulan yang tampak dari pengamat di bumi akan lebih kecil dibandingkan dengan jari-jari sudut matahari.
"Hal ini dikarenakan bayangan inti bulan (disebut juga umbra) tidak mencapai permukaan bumi, sehingga yang sampai ke permukaan bumi adalah bayangan yang arahnya berlawanan dengan umbra, disebut juga anti-umbra atau antumbra," ujar Andi.
Dia mengungkapkan, tahun ini tidak ada Gerhana Matahari lainnya yang bisa disaksikan dari Indonesia. Gerhana Matahari Sebagian akan bisa disaksikan dari Indonesia pada 2 Agustus 2027 dan 22 Juli 2028. Gerhana Matahari yang akan terlihat hanya Gerhana Matahari Sebagian karena terkena penumbra bulan.
"Tahun 2030 pun juga hanya terkena penumbranya saja, sehingga hanya mengalami gerhana matahari sebagian," kata Andi.
Baca Juga: Viral SMS gempa magnitudo 8,5 dan berpotensi tsunami, ini penjelasan BMKG
Indonesia baru mengalami Gerhana Matahari Cincin pada 21 Mei 2031. Hanya wilayah Kalimantan Utara-Timur, Sulawesi, dan Kepulauan Maluku yang bisa menyaksikan.
Kemudian, pada 2042, Indonesia kembali mengalami Gerhana Matahari Cincin yang bisa disaksikan di Kalimantan, Sulawesi, dan pulau Timor (NTT dan Timor Leste). Dia mengatakan, tidak ada siklus yang baku terkait Gerhana Matahari.
"Yang jelas, di setiap permukaan bumi, selalu mengalami Gerhana Matahari setidaknya 2 kali dalam setahun meskipun di tempat yang berbeda," ujar Andi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Gerhana Matahari Cincin 10 Juni, Daerah Mana Saja yang Dilintasi?"
Penulis : Nur Fitriatus Shalihah
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
Selanjutnya: Mengenal fenomena alam gerhana bulan penumbra yang terjadi sore ini 30 November 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News