kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45982,64   -7,73   -0.78%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bahlil optimistis kemudahan investasi Indonesia naik di peringkat 60


Rabu, 28 Juli 2021 / 10:52 WIB
Bahlil optimistis kemudahan investasi Indonesia naik di peringkat 60
ILUSTRASI. Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.  Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, optimistis kemudahan investasi Indonesia akan naik di peringkat 60.

Bahlil mengatakan, pemerintah telah menargetkan peringkat kemudahan investasi (ease of doing business) ada di posisi 60. Presiden Joko Widodo pun sudah menargetkan pada 2023 investasi Indonesia harus ada diperingkat 40, atau paling tidak di level 50.  

Bahlil juga mengatakan pihaknya akan tetap konsisten untuk menjalankan apa yang ditargetkan oleh Presiden.

“Mudah-mudahan sekitar 60 masih oke, tapi jangan kita mendahului pengumuman dari world bank. Tapi kami tetap punya optimism untuk mencapai kesana,” kata Bahlil dalam konferensi pers virtual, Selasa (27/7).

Baca Juga: Moody's peringatkan rasio utang pemerintah bisa lebih dari 45% terhadap PDB pada 2023

Sebelumnya, Bahlil bilang, pihaknya memang belum lama ini telah melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat pada pertengahan bulan Juli. Salah satu agendanya adalah bertemu dengan pimpinan Bank Dunia.

Dalam kujungan tersebut, Bahlil melaporkan kepada World Bank mengenai reformasi regulasi yang telah dilakukan pemerintah Indonesia, mulai dari Undang-Undang (UU) Cipta Kerja, aturan turunanya dalam bentuk peraturan pemerintah (PP), hingga impelentasi di bidang online single submission (OSS).

“Dari hasil pemaparan kami kepada World Bank, insyaAllah perbaikan akan ada memang target kita di 60,” tandasnya. 

Selanjutnya: Kinerja ciamik, laba Distribusi Voucher Nusantara (DIVA) melonjak 2.426% di kuartal I

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×