Reporter: Eka Saputra | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dipastikan bakal kehilangan jatah satu menteri di Kabinet Indonesia Bersatu jilid II. Sekretaris Fraksi PKS Abdul Hakim mengatakan, partainya akan menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) untuk menyikapi proses reshuffle yang tengah dilakukan Presiden Susilo Bambang yudhoyono (SBY).
"Siang ini, habis Jumatan, kami masih akan menggelar Rapimnas di Hotel Sahid, di sana kami akan mendengarkan suara wakil-wakil daerah. Ini melanjutkan pertemuan tadi malam. Intinya kita kami ada kesatuan sikap dalam PKS," katanya saat dihubungi wartawan, Jumat (14/10).
Ia pun menegaskan, bahwa pada umumnya PKS merespons isu reshuffle secara positif. Namun, partai tidak ingin terburu-buru mengambil keputusan. "Presiden kan sudah menemui pimpinan partai dan menteri, kami ingin menyikapi ini secara bijak. Yang jelas apa pun hasil reshuffle kami akan satu suara menyikapinya," tambahnya lagi.
Rapimnas tersebut, seperti disampaikan Abdul, juga akan membahas soal sikap PKS dalam koalisi bila ada menteri-menterinya yang digeser. Namun, sikap resmi PKS baru akan disampaikan setelah Presiden mengumumkan hasil reshuffle-nya.
Belakangan ini posisi PKS dalam koalisi memang tengah dalam sorotan seiring merebaknya isu reshuffle. Hal ini di antaranya dipicu pernyataan-pernyataan kader PKS seperti Sekretaris Jenderal Anis Matta, yang mengatakan reshuffle hanya upaya pengumpulan logistik 2014. Atau kemudian anggota Komisi III DPR RI, Fahri Hamzah yang melemparkan isu soal pembubaran Komisi Pemberantasan Korupsi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News